SOLO, MENARA62.COM — Masih di dalam bulan Syawal 1438 H, Guru, Karyawan dan Purna Tugas melaksanakan kegiatan acara silaturahmi halal bihalal di hall SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta, Ahad (23/07/17).
Acara tersebut dihadiri oleh ketua Majelis Dikdasmen Perguruan Muhammadiyah Kota Surakarta Drs H Tridjono, Suwarno, SPd, MM Pengawas UPT Pendidikan Kecamatan Banjarsari dan seluruh guru, karyawan serta kepala sekolah.
Dalam sambutannya, ketua majelis dikdasmen Drs H Tridjono mengatakan, acara halal bihalal dilakukan untuk saling memaafkan sesama tenaga pendidik dan non tenaga kependidikan dalam pergaulan, pribadi maupun kedinasan serta untuk mempererat hubungan batin dalam peningkatan mutu pendidikan khususnya SD Muhammadiyah 1 dan umumnya binaan perguruan Muhammadiyah.
“Harapan kami agar para pendidik saling bergotong royong dalam menyampaikan ilmu dan hindarkan rasa iri dengki dan rasa kecemburuaan buta tanpa konfirmasi atau tabayun,” papar Tridjono.
Kepala sekolah, Sri Sayekti SPd MPd berpesan kepada guru, agar menghindari rasa malas, tetapi perbesar kemampuan rasa ingin tahu, sehingga amanah dari persyarikatan dapat dujalankan dan program dari pemerintah seperti Penguatan Pendidikan Karakter dan Pembelajaran berbasis TIK dari pustekkom.
“Gotong royong, saling ta’awun, takaful, tarahum dan rukun terlihat dalam acara tersebut sehingga bermuara yang mencerminkan kekeluargaan diantara guru, karyawan, purna tugas yang kurang lebih dihadiri 200 yang hadir bersama anak istri, bahkan cucunya,” kata Humas SD Muhammadiyah 1 Solo, Jatmiko.
Sementara itu Ustadz Rusmanto yang menjadi penceramah mengatakan, Ramadhan dan swayalan adalah dua bulan istimewa yang memberikan nilai-nilai pendidikan karakter pada kita.
Bulan Ramadhan telah memberikan nilai: ketaqwaan-kedisiplinan-& kesabaran. Bulan dengan tradisi MUDIK nya mengandung nilai luhur: silaturahmi-saling minta dan memberi maaf; tradisi pitrahan mendidik agar jadi hamba yang mudah dan ringan bersedekah.
Selain itu di bulan Syawal ada tradisi halal bihalal yang maknanya :
– mencairkan yang beku
– melepaskan yang terikat
– meluruskan yang kusut
insyaAllah kita diakhir Syawal jadi hamba yang bersih
Cara menjaga kebersihan diri dan sosial :
– kedepankan husnudzan pada yang kita lihat, dengar, dan baca
– jauhi iri dengki
– gunakan filosofi gamelan
Insya Allah dengan bgitu pasca Syawal hidup kita rukun dan damai.