JAKARTA, MENARA62.COM– Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah Prof. Dr. Masyithoh Chusnan, M.Ag menilai pentingnya penguatan organisasi ‘Aisyiyah ditengah problem keummatan yang semakin kompleks. Penguatan organisasi tersebut tentu harus disesuaikan dengan perkembangan zaman dan peradaban.
“Organisasi ‘Aisyiyah usianya sudah cukup tua, berjalan satu abad. Tantangan yang dihadapi luar biasa kompleks baik secara eksternal maupun internal. Ini tentu membutuhkan ghirah perjuangan dan tekad yang besar,” papar Prof. Dr. Masyithoh Chusnan, M.Ag di sela Silaturrahmi Idul Fitri 1438 H, sebagai rangakaian dari Syiar Ramadhan I438 H yang berlangsung di Auditorium KH Ahmad Dahlan, Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah, Jumat (21/7).
Hadir perwakilan organisasi kewanitaan, ORTOM tingkat pusat dan Ormas Islam serta kementerian terkait. Juga pimpinan pengurus ‘Aisyiyah Jakarta, Banten, Tangerang, Depok dan Bekasi.
Menurutnya ‘Aisyiyah lahir dan berkembang ditengah-tengah perjalanan ummat dan bangsa ini yang selalu mengalami dinamika dalam proses kehidupan. Disinilah peran ‘Aisyiyah dalam menyeimbangkan dan mengadakan perubahan dengan pencerahan ummat yang berkemajuan.
Dalam perjuangan dan semangat ber- “Aisyiyah, kita sebagai pimpinan dan bagian dari pembuat sejarah perjalanan dan perjuangan ‘Aisyiyah, maka kita sesungguhnya sudah ber “azzam” atau bertekad dalam komitmen dengan meng-infakan diri, tenaga dan fikiran kita dalam perjuangan ‘Aisyiyah untuk memuliakan martabat ummat dan memajukan martabat bangsa, Semangat tersebut tidak boleh turun dan harus terus di pelihara dan saling menguatkan antar pengurus dan pimpinan.
Ia berharap semangat dan dedikasi tinggi pada setiap diri anggota dan pengurus Aisyiyah tetap tercermin pasca Kegiatan, mulai dari gebyar Syiar Ramadhan dan dilanjutkan silaturrahmi Idul Fitri Hari ini.
“Pelihara semangat dalam menjalankan tugas dan amanah baik internal maupun eksternal ditengah – tengah ummat, bangsa Indonesia, dan tetap konsisten bermuammalah dalam organisasi untuk ummat, serta PP Aisyiyah meminta khususnya buat pengurus pimpinan pusat segera menyelenggarakan dan melaksanakan program yang belum terselesaikan sesuai amanat dari Tanwir Makasar Tahun lalu” lanjut Prof Masyithoh..
Sementara itu Prof. Dr. H. Yunahar Ilyas. MA, Pimpinan Pusat Muhammadiyah mengatakan dalam peneguhan ideologi,Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah sebagai gerakan tajdid, telah mendorong tumbuhnya pemikiran islam yang sehat, bertanggung jawab dan mengupayakan tercapainya cita-cita bangsa serta kemajuan umat Islam di segala bidang kehidupan, terciptanyan tatanan dunia yang adil dan sejahtera.
Sedangkan dalam gerakan purifikasi ’Aisyiyah sebagai gerakan tajdid yang mendorong tumbuhnya pemikiran islam yang sehat, bertanggung jawab dan mengupayakan tercapainya cita-cita bangsa,“ dengan upaya dan cara bagaimana perjuangan untuk mempersatuakan ummat dan dengan tujuan memuliakan ummat,,
“Dalam memuliakan martabat ummat dan bagaimana mempersatukan ummat supaya tetap berkiprah memajukan bangsa, yaitu melalui kekuatan iman, takwa dan islam dengan dilandasi ketakwaan pada semua sisi kehidupan yang sedang di jalani. Bertakwalah dengan sebenar-benarnya takwa,,” katanya.
Iman seseorang itu menuurt Prof Yunahar, bersifat “Fluktuatif” atau kadarnya naik dan turun. Maka kita harus saling menguatkan dan mengingatkan dalam “bergantung pada Tali Allah”, dan tidak akan pernah putus dengan dilandasi ke ikhlasan hanya pada Allah.
“Dengan cara bagaimana?, Yaitu, dengan selalu menjaga iman dan hati serta menjauhi yang berbau maksiat,” lanjutnya.
Silaturrahmi ini dirancang dengan metode ceramah dan diselingi dengan pemutaran video dokumenter Perjalanan PP”Aisyiyah, ditutup saling berjabat tangan dan sesi foto bersama.(suhendra)