33.5 C
Jakarta

Dosen PGSD Universitas Muhammadiyah Surakarta Giatkan Literasi Teknologi Guru SD Mitra

Baca Juga:

MENARA62.COM-Surakarta, Dalam mengantisipasi perubahan paradigma pendidikan yang semakin cepat, Dosen Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) memberikan dukungan yang kuat untuk penguatan literasi teknologi bagi para pendidik di sejumlah Sekolah Dasar (SD) di Surakarta.

Tema program “Menuju Era Pendidikan 4.0: Penguatan Kompetensi Guru SD Dampingan melalui Integrasi Teknologi AR dan AI dalam Pembelajaran” telah dilaksanakan oleh Tim Pengabdian Masyarakat UMS. Dipimpin oleh Dr. Choirun Nisa, S.Pd.SD, M.Pd., tim ini terdiri dari 3 dosen dan 36 mahasiswa.

Kegiatan program ini telah dilaksanakan selama dua belas pertemuan (5 bulan) di beberapa sekolah mitra. Mulai dari workshop hingga training, berbagai materi disampaikan kepada guru-guru diantaranya Word Wall, Math Game Time, Quizziz, Canva, Assembler Edu, Lumio, dan Live Worksheet.

Pendampingan lanjutan juga dilakukan untuk memastikan pemahaman dan penerapan materi yang telah diajarkan. Tujuan utama dari program ini adalah meningkatkan pemahaman, kesadaran, dan keterampilan guru dalam menghadapi era Pendidikan 4.0.

Dr. Choirun Nisa berharap, “Dengan integrasi teknologi AR dan AI, para guru dapat menciptakan pengalaman belajar yang lebih menarik dan bermakna bagi siswa, serta menjalankan tugas mereka dengan lebih efisien.”

Lebih lanjut Program ini tidak hanya meningkatkan kompetensi guru dalam menggunakan teknologi pendidikan, tetapi juga memperkuat sinergi antara akademisi dan praktisi pendidikan. Melalui inovasi pembelajaran yang relevan dan berkelanjutan, para pendidik siap menghadapi tantangan masa depan dalam dunia pendidikan.

Selain itu, luaran dari program ini meliputi publikasi kegiatan di media massa elektronik, video dokumentasi kegiatan, penyusunan modul ajar oleh guru, serta publikasi artikel ilmiah pada jurnal pengabdian masyarakat. Semua ini bertujuan untuk memperluas dampak positif program dan memastikan penyebaran informasi yang luas. Dengan demikian, kolaborasi antara akademisi, mahasiswa, dan praktisi pendidikan terbukti menjadi kunci dalam mempersiapkan para guru menghadapi tantangan masa depan dan menciptakan pembelajaran yang berdaya saing. “ Ucapnya.

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!