SURABAYA, MENARA62.COM — Ribuan pelajar Muhammadiyah se-Kota Surabaya memenuhi tribun Auditorium Politeknik Kesehatan (Poltekkes) Kementrian Kesehatan (Kemenkes) Kota Surabaya, Sabtu (29/7/2017).
Pembukaan Musyawarah Daerah (MUSYDA) XX sekaligus Penutupan Forum Ta’aruf dan Orientasi Siswa (Fortasi) se-Kota Surabaya berlangsung secara meriah. Kemeriahannya ini menghadirkan Majelis Ekonomi Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Timur, Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya, Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Surabaya, Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Surabaya, Ketua Umum Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Jawa Timur, Ketua Karang Taruna Jawa Timur, Ketua Surabaya Creative Network, dan 3000 Pelajar Muhammadiyah se-Kota Surabaya.
FORTASI merupakan Forum Ta’aruf dan Orientasi Siswa yang merupakan syahadat awal kader Muhammadiyah di sekolah Muhammadiyah. Riandy selaku Ketua Pelaksana memaparkan “Tahun kemarin saya berada didepan teman teman semua mengatakan 95% Sekolah Muhammadiyah di Surabaya memakai FORTASI dan ada juga yang memakai Layanan Orientasi Siswa (LOS) dan FORTASI”, ujarnya.
Mungkin, lanjut laki-laki berambut ikal ini, Kepala Sekolah Muhammadiyah ini takut kepada bapak ikhsan selaku kepala DISPENDIK, padahal beliau ini orangnya baik sekali.
“Tahun 2017, Alhamdulillah 100% Sekolah Muhammadiyah tingkat SMP maupun SMA menggunakan nama Fortasi beserta silabusnya”, ucap syukurnya.
3000 Pelajar di sambut meriah oleh Band Cilik bernama New Star Kids, Paduan Suara Sekolah Menengah Atas (SMA) Muhammadiyah Kota Surabaya dengan Dirigent yang luarbiasa, Tari Sparkling Surabaya yang merupakan icon Kota Surabaya, Brass Band SMA Muhammadiyah 10 Surabaya, Launching Buku “Melangitkan Tawakkal Membumikan Ikhtiar” Karya Peserta Fortasi Pimpinan Ranting Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PR IPM) SMA Muhammadiyah 1 Surabaya, Fortasi Award.
Ketua Umum PW IPM Jawa Timur, Syahrul Ramadhan bergetar dan menangis melihat antusias pelajar. “Saya sangat bergetar dan menangis melihat para pelajar yang sudah berkumpul di arena pembukaan,”ujarnya.
Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM), lanjut Syahrul bukan hanya pimpinannya saja tetapi seluruh pelajar Muhammadiyah adalah IPM.
Syahrul juga menegaskan, “IPM punya identitas sendiri dan berbeda dari yang lain,” tegasnya.
Dinas Pendidikan, Bapak Sudarminto sangat setuju dengan argumen yg dipaparkan Syahrul. “IPM adalah tempat pelajar – pelajar yang mampu menjawab permasalahan zaman modern saat ini dan yang akan datang”, tuturnya.
“IPM betul – betul dapat memberi manfaat pada diri sendiri, orang tua dan masyarakat sekitar”, pungkas Sudarminto.
Pembukaan yang sangat meriah ini tidak berhenti disitu saja karena ada acara inti yaitu Talkshow tentang Pelajar Kreatif di bidang Kewirausahaan dan Literasi, bersama Agus Muaimun yang merupakan karang taruna Jawa Timur, dan Syahrul Ramadhan PW IPM Jawa Timur.