SOLO, MENARA62.COM – Kelas Khusus Olahraga (KKO) saat ini menjadi fenomena yang menjamur di berbagai sekolah Muhammadiyah. Fenomena ini menunjukan adanya semangat untuk memajukan prestasi melalui olahraga pendidikan. Selain itu, ada berbagai komunitas yang mengembangkan pendidikan olahraga non formal, seperti adanya sekolah sepakbola Hizbul Wathan yang dikelola oleh warga Muhammadiyah.
Untuk menata peta jalan pengembangan olahraga pendidikan Muhammadiyah, Lembaga Pengembangan Olahraga (LPO) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah akan mengadakan lokakarya Penyusunan Panduan Pendirian dan Pengembangan Sentra Olahraga Muhammadiyah, pada tanggal 12 sampai 13 Agustus 2024 di Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS).
“Tujuan dari lokakarya ini adalah menyusun peta jalan pendirian sentra olahraga Muhammadiyah, mengembangkan potensi olahraga Muhammadiyah agar semakin berkontribusi bagi prestasi olahraga bangsa Indonesia,” ujar Nur Subekti, pengurus LPO PP Muhammadiyah yang menjadi person in charge kegiatan pada Jumat (2/8/2024).
Nur Subekti yang juga menjadi kaprodi Pendidikan Olahraga UMS ini menambahkan bahwa luaran dari lokakarya adalah adanya buku Panduan Pendirian dan Pengembangan Sentra Olahraga Muhammadiyah. “Kami akan mengundang berbagai pemangku kebijakan, diantaranya adalah Majelis Pendidikan Dasar, Menengah dan Pendidikan Non Formal Pimpinan Pusat Muhammadiyah,” tambahnya.
Sesuai dengan Tanfidz Keputusan Muktamar ke-48 Muhammadiyah, Visi Pengembangan Bidang Seni, Budaya, dan Olahraga dalam Persyarikatan Muhammadiyah adalah berkembangnya fungsi seni, budaya, dan olahraga menjadi arus penting dalam Persyarikatan menuju perluasan misi dakwah dan tajdid berwawasan inklusi.
Merujuk pada pasal 20, Undang-undang No. 11 Tahun 2022 tentang Olahraga, disebutkan bahwa Olahraga Prestasi adalah Olahraga yang membina dan mengembangkan Olahragawan secara terencana, sistematis, terpadu, berjenjang, dan berkelanjutan melalui kompetisi untuk mencapai prestasi dengan dukungan ilmu pengetahuan dan teknologi keolahragaan. Lokakarya ini juga merujuk pada Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) agar sentra olahraga Muhammadiyah benar-benar terstruktur rapi meraih prestasi. (fj)