JAKARTA, MENARA62.COM – Sebagai bentuk komitmen Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Pusat Pembinaan Bahasa dan Sastra melaksanakan kegiatan Peningkatan Kemahiran Berbahasa: Kelas Seri Penyuluhan. Kegiatan yang berlangsung 19-21 Agustus 2024 tersebut ditujukan bagi masyarakat selaku penutur bahasa.
Melalui kegiatan ini, Badan Bahasa mengajak masyarakat untuk dapat menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar serta menggunakan produk Badan Bahasa sebagai bahan referensi dan rujukan kebahasaan. Melalui kegiatan ini, Badan Bahasa berharap dapat terus memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat dalam meningkatkan kemahiran berbahasa Indonesia.
Kegiatan Peningkatan Kemahiran Berbahasa: Kelas Seri Penyuluhan kali ini diikuti oleh 200 orang peserta yang terdiri dari guru, kepala sekolah, penulis, editor, peneliti, penerbit, wartawan, dosen, pengonsep surat, hingga pegiat budaya di wilayah Jakarta dan sekitarnya.
Dalam sambutannya, Sekretaris Badan Bahasa yang juga Pelaksana tugas (Plt.) Kepala Pusat Pembinaan Bahasa dan Sastra, Hafidz Muksin, menyampaikan bahwa seluruh peserta kegiatan dapat menjadi mitra Badan Bahasa untuk turut serta dalam pengembangan dan pembinaan bahasa di lingkungan kerja masing-masing.
“Peserta yang sudah mendapat kesempatan mengikuti kegiatan ini semoga bisa turut berkarya bagi bangsa dan negara dalam menjaga bahasa Indonesia,” ujarnya, Selasa (20/8).
Hafidz juga menekankan peserta yang berasal dari kalangan pendidik khususnya para guru bahasa Indonesia dapat menjadi penggerak literasi bagi peserta didik, meningkatkan sikap positif terhadap bahasa Indonesia dan menggaungkan Trigatra Bangun Bahasa, yakni “Utamakan bahasa Indonesia, lestarikan bahasa daerah, kuasai bahasa asing”.
Sebelumnya, kegiatan ini telah melalui beberapa tahapan, yaitu dimulai dari (1) penyelarasan petunjuk teknis, koordinasi, dan persiapan, (2) penjaringan peserta, (3) pelaksanaan tes awal dan kelas daring, (4) pendampingan, (5) kelas luring dan pelaksanaan tes akhir, serta (6) pengolahan data dan evaluasi. Hasil tes awal dan tes akhir peserta akan menjadi bahan evaluasi bagi pimpinan dan penyelenggara kegiatan untuk menentukan kebijakan dan strategi pembinaan kebahasaan selanjutnya.
Para peserta mendapatkan materi dan pendampingan mengenai ejaan bahasa Indonesia, bentuk dan pilihan kata, serta kemahiran membaca dan menulis yang disampaikan oleh para widyabasa dari Pusat Pembinaan Bahasa dan Sastra.
Peserta yang hadir menilai bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat karena memberikan pengetahuan atau wawasan mengenai penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar. “Setelah mengikuti kelas EYD, saya mulai mengetahui tata cara penulisan yang baik, seperti penggunaan huruf kapital, penggunaan tanda baca, hingga memahami penggunaan bahasa yang baik sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia,” ungkap Masroni seorang guru dari SMAN 18 Tangerang.