TERNATE, MENARA62.COM — Ajang Kompetisi Sains Madrasah (KSM) 2024 yang digelar di Ternate, Maluku Utara, pada 2-7 September 2024 menjadi salah satu agenda penting yang mengedepankan kualitas dan integritas tinggi. Acara ini melibatkan 862 siswa dari berbagai jenjang pendidikan madrasah, mulai dari MI, MTs, hingga MA, yang bersaing dalam suasana kompetitif untuk meraih prestasi terbaik. Di balik kompetisi ini, KSM 2024 menempatkan proses penilaian sebagai elemen krusial yang harus dijaga dengan penuh transparansi dan netralitas.
Yanti Herlanti, selaku koordinator tim penguji dan reviewer soal KSM 2024, menjelaskan bagaimana sistem penilaian di final dirancang untuk menjaga keabsahan hasil. “Setiap soal yang dijawab oleh siswa akan dikoreksi oleh dua pengoreksi. Jika terdapat perbedaan lebih dari 10% antara koreksi A dan B, kami melibatkan seorang validator untuk memastikan hasil yang lebih valid. Ini adalah jaminan bahwa hasil akhir KSM benar-benar murni dan transparan,” jelasnya.
Tidak hanya itu, untuk menjaga netralitas dan mencegah potensi keberpihakan, tim penguji KSM 2024 diseleksi dengan sangat ketat. Pihaknya mengungkapkan bahwa semua penguji yang dilibatkan adalah akademisi dari berbagai universitas terkemuka seperti UIN Jakarta, UPI, dan UIN Makassar, yang tidak memiliki afiliasi dengan sekolah atau madrasah tertentu.
“Kami juga menggunakan rubrik penilaian yang sangat detail dan analitis, sehingga penilaian yang dilakukan bersifat objektif dan konsisten,” ujarnya.
Sistem pengawasan juga diperketat. Seluruh pengawas dan volunteer di KSM 2024 dilarang membawa alat komunikasi selama ujian berlangsung. “Ini untuk memastikan bahwa selama pelaksanaan ujian, tidak ada interaksi yang bisa mengganggu konsentrasi siswa atau mempengaruhi hasil ujian,” jelas Yanti.
Proses pengumpulan lembar jawaban pun dilakukan dengan pengawalan ketat untuk menjaga kerahasiaan dan integritas hasil. “Lembar jawaban siswa dikumpulkan dan dibawa ke ruangan koreksi, di mana mereka dikawal hingga selesai. Setelah itu, lembar jawaban diserahkan ke KSKK dengan kondisi tersegel, sama seperti saat pertama kali dikumpulkan,” ungkapnya.
Sementara itu, Ketua Tim Pembuatan Soal KSM 2024, Lia Kurniawati, mengatakan, untuk memastikan integritas, seluruh pihak yang terlibat, mulai dari tim soal, validator, hingga pengawas, diwajibkan menandatangani pakta integritas.
“Pakta ini selain menjamin tidak ada keberpihakan, juga mengatur sanksi tegas bagi siapa saja yang melanggar. Kami sangat menjaga agar KSM ini berjalan dengan integritas tinggi,” tambah Lia.
Menurut Lia, KSM 2024 bukan hanya sekadar ajang kompetisi, tetapi juga sebuah komitmen untuk menjaga kualitas pendidikan madrasah dengan menjunjung tinggi prinsip transparansi dan integritas dalam setiap prosesnya. Melalui langkah-langkah ketat ini, KSM 2024 membuktikan diri sebagai kompetisi yang bersih dan bebas dari konflik kepentingan. (teks : Yuyun Wulandari | foto: Imam Baihaqi)