JAKARTA, MENARA62.COM – Menteri Kebudayaan Indonesia Fadli Zon mengatakan komitmen Presiden Prabowo untuk memajukan kebudayaan merupakan langkah besar yang perlu diapresiasi. Mengingat perintah konstitusi untuk memajukan kebudayaan melalui pasal 32 UUD 1945, baru kali ini diwujudkan setelah 79 tahun amanah tersebut diberikan oleh para founding fathers.
“Saya kira saat ini kita on the right track, menjadikan kebudayaan sebagai paradigma dan haluan pembangunan nasional,” kata Menteri Fadli Zon pada kegiatan Ngopi Pagi Bersama Komunitas Budaya, di Jakarta pada Kamis (21/11/2024).
Untuk menjadikan sektor kebudayaan menjadi fondasi menjawab berbagai tantangan masa depan, Menteri Fadli Zon mengajak para pelaku budaya, seniman, dan budayawan untuk bersama-sama memperkuat ekosistem kebudayaan di Indonesia. Ia ingin mendengar masukan dari komunitas budaya dalam rangka memajukan kebudayaan Indonesia.
BACA JUGA: Menteri Fadli Zon Ingatkan Budaya sebagai Identitas dan Jati Diri Bangsa |
Ia berharap melalui dialog ini, berbagai gagasan inovatif dapat diidentifikasi untuk mendukung program kebudayaan pada tahun 2025. “Kita ingin memetakan potensi kolaborasi antara komunitas, asosiasi, dan pelaku budaya. Bersama, kita akan memperkuat kebudayaan bangsa,” ujarnya.
Menteri Kebudayaan juga mengungkapkan bahwa Kementerian Kebudayaan yang baru berdiri ini berkomitmen untuk menjadi alat yang memfasilitasi dan mendukung perkembangan kebudayaan. “Kami ini alat. Alat ini harus diperalat, supaya kebudayaan kita maju. Kami ingin bergerak bersama masyarakat, menyatukan semua elemen untuk memajukan kebudayaan nasional,” kata Menteri.
Dalam kesempatan tersebut, Menteri Kebudayaan juga mengingatkan kekayaan budaya yang dimiliki oleh bangsa Indonesia. Berkeliling lebih dari 100 negara di dunia, ternyata Indonesia memiliki warisan budaya yang sangat kaya, yang tidak hanya sekadar “diversity”, tetapi “megadiversity”.
“Kekayaan budaya ini adalah national treasure yang harus kita perkuat dan apresiasi bersama-sama,” tegasnya.
Menteri juga menyebutkan bahwa jumlah Intangible Cultural Heritage atau Warisan Budaya Tak Benda Indonesia kini telah mencapai 2.213, dengan 13 di antaranya terdaftar di UNESCO, termasuk Wayang, Keris, Batik, dan Gamelan. Ia juga menambahkan bahwa pemerintah akan terus berupaya untuk mendaftarkan lebih banyak lagi warisan budaya Indonesia ke UNESCO.
“Ini adalah langkah besar untuk memastikan bahwa kebudayaan Indonesia tidak hanya dikenal di dalam negeri, tetapi juga di kancah dunia,” katanya.
BACA JUGA: Menteri Fadli Zon Minta Masukan Terkait Gagasan Undang-Undang Musik |
Selain Menteri Kebudayaan, kegiatan Ngopi Pagi didampingi oleh Wakil Menteri Kebudayaan, H. Giring Ganesha Djumaryo, S.Ikom, dan dihadiri oleh 158 Pelaku budaya dari lebih 50 komunitas dan asosiasi kebudayaan. Beberapa perwakilan dari komunitas budaya diantaranya Ratri Anindyajati, Indonesia Dance Festival; Agus Mulyana, Masyarakat Sejarawan Indonesia (MSI); Ratna Riantriano, Teater Koma; Naen Suryono, Majelis Luhur Kepercayaan Indonesia (MLKI); Erasmus Cahyadi, Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) turut memberikan masukkan dari sudut pandang masing-masing.
“Semua masukkan yang disampaikan sangat penting, nanti akan kita jadikan pertimbangkan untuk kebijakan jangka pendek, jangka menengah,” tandas Menteri Kebudayaan.