SOLO, MENARA62.COM – Tim mahasiswa “Rangers Bumi” dari Program studi Ilmu Komunikasi Fakultas Komunikasi dan Informatika (FKI) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) menggelar kampanye aksi memilah sampah di Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah (MIM) Gonilan, Kartasura. Acara ini merupakan bagian dari praktik mata kuliah Kampanye Public Relations.
Ketua tim Umda Garit Artiar selaku ketua tim kegiatan kampanye, dalam pernyataannya menyampaikan Program Kampanye Rangers Bumi ini adalah langkah positif untuk membentuk generasi muda yang peduli terhadap lingkungan sejak dini.
“Melalui kegiatan pilah sampah yang disesuaikan dengan usia anak-anak 6-12 tahun, mereka tidak hanya belajar membuang sampah dengan benar sesuai kategori, tetapi juga memahami dampak buruk jika sampah tidak dikelola dengan baik. Kami percaya bahwa edukasi lingkungan seperti ini akan menciptakan kebiasaan baik yang berkelanjutan, dimulai dari hal-hal sederhana di sekitar mereka,” ungkapnya Sabtu (21/12/2024)
Menurutnya, anak-anak adalah harapan kita untuk masa depan bumi yang lebih bersih dan sehat
Kegiatan ini digelar pada Jumat-Sabtu, (13-14/12) yang, diikuti oleh kurang lebih 150 peserta dari kelas 4-6 MIM Gonilan, Kartasura. Seluruh peserta terlihat antusias untuk ikut berpartisipasi dalam kegiatan pilah sampah juga gelar karya.
“Kegiatan Kampanye Rangers Bumi merupakan aksi dari penyadaran dan perubahan perilaku dimulai sejak dini seperti pada slogan ‘Sampah Dipilah Bumi Ceria, Rangers Bumi Muda Selamatkan Dunia’ sebagai upaya mewujudkan sikap yang positif disertai kesadaran lingkungan”, tegasnya
Kepala Sekolah MIM Gonilan, Iswan Tutik dalam wawancara dengan tim Rangers Bumi menyatakan rasa antusias pada kegiatan Kampanye Ini.
“Kegiatan pilah sampah ini penting untuk menumbuhkan rasa kepedulian terhadap lingkungan dan juga mengingatkan kembali kegiatan sekolah seperti sebelum Wabah Covid-19, di mana sekolah menjadi sekolah adiwiyata saat itu,” ujar Kepala Sekolah
Dalam proses kegiatan kampanye, Tim Rangers Bumi memberikan edukasi melalui pendekatan interaktif, dimulai dengan kegiatan sapa salam kemudian dilanjutkan sosialisasi dan aksi terjun lapangan dengan mengumpulkan sampah. Aksi terjun lapangan untuk mengumpulkan sampai, kemudian dipilah sesuai kategori dan juga membuang dengan tertib pada hari pertama dan kemudian kegiatan pada hari kedua yakni gelar karya dengan memanfaatkan limbah sampah anorganik seperti botol, kertas dan kardus.
Dalam sesi penutup, Tim Rangers Bumi menekankan bahwa pilah sampah sejak dini itu penting untuk menjaga bumi secara berkelanjutan.
“Dengan demikian perlu dicermati bahwa semakin kita sadar dengan lingkungan akan membuat kita semakin menyadari bahwa bumi perlu untuk saling menjaga untuk kehidupan yang lebih baik,” pungkasnya. (*)