32 C
Jakarta

PJ Gubernur Papua Barat Bersama Sekjen MUI, Sampaikan 8 Agustus 1360, Sebagai Titik Awal Masuknya Islam di Tanah Papua

Baca Juga:

PAPUA, MENARA62.COM – Seminar Nasional Masuknya Islam di Tanah Papua berhasil di tetapkan dengan dilakukan penandatanganan Prasasti oleh Pj Gubernur Papua Barat, Ali Baham Temongmere di Pakpak Sabtu, (11/1/25).

Keharusan untuk mewujudkan niat tersebut menurut Ali Baham, lahir dari kesadaran kolektif umat semua pemuka agama. Hadir Pj Gubernur Papua Barat Daya Muhammad Musaad, membuka seminar nasional sejarah masuknya Islam di tanah Papua. Palaksanaan seminar nasional dengan tema: Sejarah Islam Masuk Tanah Papua

Lebih lanjut Ali Baham Temongmere menegaskan saat membuka seminar bahwa pembahasan tentang sejarah masuknya islam di tanah Papua sudah dibahas sejak lama, melalui penelitian dan pengkajian forum ilmiah yang berulang kali dilaksanakan.

Bahkan, kata Ali Baham yang sebelumnya menjabat sebagai Camat sekira 30 tahun yang lalu, sejarah Islam ini sudah menjadi pembahasan. Oleh sebab itu “Sejarah masuknya Islam di tanah Papua sudah lama, merupakan momentun yang tepat menetapkan masuknya Islam di Papua pada 8 Agustus 1360,” ujarnya.

Hari ini telah di tandatangan sebagai akhir dari pembahasan panjang itu,” tutur Ali Baham lagi. Sementara itu Sekjen MUI, buya Amirsyah Tambunan menegaskan bahwa peran penting umaro’ yakni Pj Gubernur Papua Barat Daya, Muhammad Musaad menyebut bahwa jika dalam seminar itu menghasilkan keputusan dan menyepakati masuknya islam di tanah Papua, maka menjadi tanggungjawab semua ummat islam untuk menetapkan waktunya.

“Jika hari ini ditetapkan, maka kita butuh legitimasi dan pengabsahan. Kita siap berkolaborasi dan mesosialisasikan hal yang tentu menjadi tanggungjawab bersama,” terangnya.

Sejalan dengan itu, ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Papua Barat, KH. Ahmad Nausrau menyebut bahwa seminar itu menjadi tahapan akhir dari kajian ilmiah perjalanan sejarah masuknya Islam di tanah Papua.

MUI telah melaksanakan penelitian dan kajian ilmiah tersebut. Selanjutnya di tahun 2018 MUI Pusat bersama MUI Papua Barat telah melaksanakan penelitian sejarah masuknya Islam di tanah Papua yang kemudian dibahas dalam rakernas MUI Pusat di Kabupaten Raja Ampat hingga mengeluarkan buku berjudul modernisasi beragama di Papua.

Lebih lanjut Ahmad Nausrau, sudah 18 tahun perjalanan yang belum menempuh kesepakatan sebagai dasar menentukan tanggal masuknya islam di Tanah Papua. Dengan bukti bukti ilmiah yang dihasilkan ini, kata dia sudah saatnya menetapkan waktu dan tempat yang menandai syiar agama islam agar menjadi nilai spritual bagi ummat islam di tanah ini.

“Kehadiran Mubalik Abdul Ghaffar dari Aceh di Fatagar Lama atau di Tanjung Tutin pada 8 Agustus 1360 menjadi waktu awal masuknya agama Islam di tanah Papua,” tambahnya.

MUI Papua Barat dalam rilisnnya menyebut bahwa seminar nasional itu juga menghadirkan Forkopimda di Papua Barat, wakil kepala daerah Papua Barat terpilih, pimpinan perguruan tinggi, tokoh Agama (Toga), tokoh masyarakat (Tomas), tokoh adat (Todat) Ketua sekolah tinggi yang ada di Papua Barat dan Papua Barat Daya.

Usai membuka seminar, kegiatan itu dilanjutkan dengan talkshow yang diisi oleh pembicara utama, Prof.Asoc. Dr. Amirsyah Tambunan, Prof.Ismail Suardi Wekke, MA.,Ph.D, Prof.Yon Machmudi Ph.D Dosen Universitas Indonesia.

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!