27.1 C
Jakarta

UMS Bersiap Pilih Pemimpin Baru, Tujuh Bakal Calon Rektor Siap Majukan Kampus

Baca Juga:

SOLO,MENARA62.COM – Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) resmi memulai proses pemilihan rektor untuk periode 2025-2029. Tahap awal telah dilakukan dengan penawaran kesediaan kepada para dosen yang memenuhi syarat untuk mencalonkan diri.

Hal tersebut disampaikan oleh Sekretaris Pemilihan Rektor, Nurgiyatna S.T., M.Sc., Ph.D., yang mengungkapkan proses ini dilakukan secara transparan dan akuntabel guna memilih pemimpin terbaik yang akan membawa UMS menuju kemajuan.

“Panitia pemilihan menetapkan syarat minimal bagi bakal calon rektor, yaitu gelar akademik doktor dan jabatan akademik minimal Lektor Kepala. Penawaran kesediaan berlangsung hingga 1 Januari 2025 pukul 16.00 WIB, dengan total tujuh dosen menyatakan kesediaannya melalui formulir resmi yang disediakan panitia,” ungkapnya Rabu (22/1/2025).

Dalam rapat senat yang baru saja selesai, lanjutnya, tujuh nama ditetapkan sebagai bakal calon rektor untuk mengikuti tahap penjaringan oleh Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah. Berikut daftar nama calon berdasarkan urutan pengunggahan:
1. Prof. Muhammad Da‘i (Wakil Rektor II UMS)
2. Prof. Sardjito (Wakil Rektor II sebelumya, dan kini di Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat serta Pengembangan Persyarikatan)
3. Dr. Rois Fatoni (Dekan Fakultas Teknik UMS)
4. Prof. Supriyono (Wakil Rektor V UMS)
5. Prof. Em Sutrisna (Wakil Rektor IV UMS)
6. Prof. Harun Joko Prayitno (Wakil Rektor I UMS)
7. Prof. Ihwan Susila (Wakil Rektor III UMS)

Kemudian bakal calon rektor akan menjalani wawancara dengan PWM Jawa Tengah pada 30 Januari 2025.

“Setelah mendapatkan rekomendasi dari PWM, mereka akan diminta memaparkan visi, misi, serta program prioritas pada 3 Februari 2025. Keesokan harinya, pada 4 Februari 2025, proses pemungutan suara akan digelar dalam sidang senat,” imbuhnya.

Panitia yang diketuai oleh Prof. Kun Harismah, Ph.D., lanjutnya, mengutamakan mekanisme musyawarah mufakat dalam menentukan tiga kandidat yang akan diajukan ke Majelis Diktilitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah.

Menurutnya, apabila tidak tercapai mufakat, pemungutan suara akan dilakukan melalui sistem e-voting dengan pengamanan privasi dan transparansi yang ketat.

“Pada pemilihan kali ini, panitia memperkenalkan sistem ID alias untuk meningkatkan privasi pemilih. Setiap pemilih hanya dapat mengetahui pilihannya sendiri, sementara panitia tidak memiliki akses untuk melacak pilihan individu,” papar Nurgiyatna yang juga Sekretaris Senat UMS itu.

Menurutnya, sistem ini diharapkan dapat menjaga integritas dan transparansi proses pemungutan suara.

Nurgiyatna berharap, proses pemilihan rektor ini berjalan kondusif, penuh semangat kekeluargaan, dan menjunjung nilai-nilai fastabiqul khairat.

“Kami berharap proses ini dapat menghasilkan rektor yang berkualitas dan mampu membawa UMS semakin maju,” ujarnya.

Dengan semangat kebersamaan dan partisipasi aktif dari berbagai pihak, lanjutnya, UMS optimis dapat memilih pemimpin yang tepat untuk periode 2025-2029. (*)

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!