26.2 C
Jakarta

Hasilkan Inovasi Pembelajaran Flipped-Blended, Indiah Dewi Murni Jadi Lulusan Doktor Pendidikan ke-7 dari UMS

Baca Juga:

SOLO,MENARA62.COM – Berangkat dari fakta dunia pendidikan dengan tren perundungan yang meningkat akibat adanya transisi metode pembelajaran saat pandemi Covid-19 dan pasca pandemi, program Studi Pendidikan Program Doktor Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) mengukuhkan doktor baru di bidang pendidikan, Rabu (19/2/2025), Auditorium Mohammad Djazman.

Indiah Dewi Murni merumuskan disertasinya dengan judul “Pengembangan Model Pembelajaran Flipped-Blended dengan Pendekatan Pedagogik Kritis untuk Penguatan Karakter dan Literasi Humanitas pada Mata Pelajaran IPA SMP”. Penelitian ini memberikan alternatif model pembelajaran dalam menyesuaikan perkembangan generasi yang melek teknologi namun canggung dalam sosialisasi.

Pembelajaran flipped merupakan pembelajaran dengan membalik kelas melalui Learning Management System secara asinkronus menanamkan karakter kemandirian pada siswa untuk belajar dengan tidak terbatas pada ruang dan waktu.

“Dari pandangan pedagogik kritis, pembelajaran harus dapat meningkatkan aksesibilitas. Dengan e-learning asinkronus, peserta didik dapat belajar dengan sumber belajar yang beragam. Selain itu peserta didik akan mudah mengakses dan sesuai dengan gaya belajarnya,” ungkapnya.

Di akhir pemaparan disertasinya, Indiah menuturkan model pembelajaran flipped-blended dengan pedagogik kritis untuk penguatan karakter dan literasi humanitas pelajaran IPA SMP memenuhi kriteria efektif yang ditunjukkan oleh aktivitas peserta didik dalam pembelajaran dan respon positif terhadap pelaksanaan serta pencapaian kompetensi belajar peserta didik.

Usai pemaparan disertasi, Ketua Sidang sekaligus Rektor UMS Promotor Prof. Dr. Sofyan Anif, M.Si., mempersilakan kepada penguji untuk memberikan pertanyaan atas penelitian yang telah dilakukan oleh Indiah.

Penguji sidang terbuka, Dr. Chandra Anugrah Putra menyampaikan bahwa fenomena yang diangkat oleh Indiah sangat luar biasa karena berangkat dari kondisi pembelajaran yang berorientasi pada hasil daripada proses pembelajaran. Dia menanyakan bagaimana Indiah mengkolaborasikan antara pedagogik kritis dengan model flipped-blended untuk menguatkan karakter dan literasi humanitas.

“Dari model ini ada proses kembali kelas yaitu siswa belajar mandiri melalui daring asinkronus dengan LMS yang digunakan oleh guru. Kemudian pada saat tatap muka, guru menjadi fasilitator,” jawab Indiah.

Lebih lanjut, Indiah menyebut guru tidak hanya mengajar tetapi juga menjadi fasilitator, mentor, sekaligus guide untuk penguatan materi esensial, karakter, dan literasi humanitas melalui metode pembelajaran tatap muka bersama guru sesuai dengan materi ajar saat itu.

Tidak hanya Dr. Chandra Anugrah Putra yang memberikan pertanyaan, Indiah dengan lantang dan tegas menjawab semua pertanyaan dari penguji yaitu Dr. Main Sufanti, M.Hum, Prof. Dr. Bambang Sumardjoko, M.Pd, Prof. Dr. Harun Joko Prayitno, M.Hum, Prof. Dr. Sutama, M.Pd, dan Dr. Musiyam, M.T.

Rencananya, hasil penelitian yang penuh keunggulan ini akan didesiminasikan dengan kerjasama dengan MGMP IPA Sukoharjo. Diseminasi model pembelajaran juga telah dilakukan di SMPN 1 Mojolaban pada rekan-rekannya yang sedang menempuh Program Profesi Guru. Selain itu juga melalui komunitas belajar sekolah dan melalui Ikatan Guru Bustanul Athfal ‘Aisyiyah ataupun Muhammadiyah.

Pada sidang doktor ini, Ketua Senat mengumumkan hasil sidang setelah merumuskannya bersama dengan dewan penguji.

“Dewan Penguji memutuskan bahwa saudara Promovenda Indiah Dewi Murni dinyatakan lulus dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3.94 dengan predikat Sangat Memuaskan dan menjadi lulusan doktor ke-7 dari Program Doktor Pendidikan UMS. (*)

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!