29.6 C
Jakarta

Belajar Branding Kampus Swasta, UNISA Yogyakarta Kunjungi UMS

Baca Juga:

SOLO,MENARA62.COM – Di tengah persaingan ketat antar perguruan tinggi negeri maupun swasta, membangun reputasi positif menjadi cara untuk menggaet calon mahasiswa. Hal tersebut mengemuka saat Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) menerima kunjungan Universitas Aisyiyah’ (UNISA) Yogyakarta di Ruang Sidang BPH, Gedung Induk Siti Walidah, Jumat (21/2/2025).

Wakil Rektor V UMS, Prof. Supriyono, S.T., M.T., Ph.D., dalam sambutannya, mengatakan perguruan tinggi swasta di Indonesia kini mendapat tantangan dengan hadirnya pesaing baru, yakni Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTN-BH). Hal tersebut terlihat dari kuota jalur mandiri yang mencapai 70 persen dari total kuota mahasiswa PTN-BH.

“Kita (perguruan tinggi swasta) harus membangun reputasi agar masyarakat percaya dengan kita, sehingga mereka (calon mahasiswa) berbondong-bondong masuk ke UMS,” ujar Supriyono.

Supriyono menyebut tuntutan kampus swasta untuk menggali dana mandiri membuat kampus swasta unggul dalam hal efisiensi anggaran. Dia memandang hal tersebut sebagai sebuah keunggulan yang harus diperkenalkan kepada publik. Caranya dengan membangun reputasi dan branding yang jitu.

Membangun reputasi, lanjutnya, merupakan perjalanan panjang bagi sebuah institusi pendidikan tinggi, agar mendapat tempat di hati masyarakat. Supriyono pun mengamini jika membangun reputasi universitas tidak semudah membalikkan telapak tangan.

“Kalau masyarakat itu masih punya pemikiran perguruan tinggi negeri masih lebih baik daripada perguruan tinggi swasta, mari kita pelan-pelan mencoba mengedukasi masyarakat, melalui branding tadi,” ajak Wakil Rektor V UMS itu.

Wakil Rektor IV Bidang Kerja Sama dan Urusan Internasional UNISA Yogyakarta, Moh. Ali Imron, M.Fis., mengatakan pihaknya ingin belajar mengenai strategi membangun reputasi yang dilakukan UMS. Kiat tersebut masuk ke dalam rencana strategis UNISA Yogyakarta untuk mendorong internasionalisasi kampus.

“Kami merasa pembangunan humas menjadi wajah UNISA. Ujung tombak (citra institusi) hari adalah dari kehumasan. Termasuk bagaimana kita memiliki reputasi di masyarakat,” jelas Ali.

Ali menilai UMS adalah salah satu kampus yang unggul di Indonesia. Keunggulan ini membuat UMS menjadi salah satu patokan dalam membangun reputasi institusi pendidikan tinggi.

“Kami membangun Humas sudah sejak lama, namun baru memiliki kesadaran (membangun kehumasan) dalam dua sampai tiga tahun ini,” imbuhnya.

Dalam kunjungan tersebut UMS turut menghadirkan jajaran Biro Humas dan Pemeringkatan yang bertanggung jawab mengelola konten media sosial dan laman web, sekaligus reputasi universitas.

Adapun sejumlah strategi yang dibahas mencakup diversifikasi konten web, orkestrasi konten media sosial, strategi menggunakan iklan di media sosial, hingga trafik kunjungan di laman web dan media sosial milik UMS.

Ke depan, Ali Imron berharap akan muncul sinergi yang lebih baik seluruh Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah’ (PTMA) di seluruh Indonesia.

“Mudah-mudahan ada sinkronisasi dalam rangka penguatan seluruh PTMA se-Indonesia,” tandas Ali. (*)

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!