31.1 C
Jakarta

Kerjasama Bulog dan BRIN dalam Penyerapan Panen Padi dengan Teknologi Budidaya Intensif

Baca Juga:

JAKARTA, MENARA62.COM – Perum Bulog bekerja sama dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melakukan serap panen padi dengan teknologi budidaya intensif pada lahan kemitraan Bulog, di Desa Gandasari, Kampung Cibuntu Bojong, Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, Sabtu (22/2/2025).

Kegiatan tersebut merupakan salah satu upaya untuk memastikan penyerapan berjalan lancar dan langsung dari tingkat petani, sehingga pengadaan cadangan beras pemerintah (CBP) dapat berjalan sesuai target.

“Perum Bulog bekerja sama dengan stakeholder dalam rangka mewujudkan swasembada pangan. Perum Bulog ditugaskan untuk menyerap hasil panen sebesar 3 juta ton setara beras di seluruh Indonesia,” kata Pemimpin Kantor Cabang Perum Bulog Karawang Umar Said.

Umar Said juga menjelaskan bahwa Bulog sudah melakukan sosialisasi kepada seluruh Bintara Pembina Desa, Komandan Rayon Militer, Komando Distrik Militer Kabupaten Karawang dan Kabupaten Bekasi untuk membantu menginformasikan terkait panen di wilayahnya, agar petani dapat menjual hasil panennya kepada Bulog.

“Dari hasil panen petani harus mendapatkan harga yang layak minimal Rp6500. Kalau di wilayah Karawang sendiri kondisi harganya sebenarnya cukup stabil, jadi saat ini ketika petani panen itu harganya minimal mereka menawarkan Rp6.500. Jadi kalau misalkan ada harga yang di bawah Rp6.500, Bulog siap melakukan pembelian minimal Rp6.500,” ujarnya.

Sementara itu, Manager Budidaya Mitra Tani Perum Bulog Abdillah Luhur menjelaskan adapun metode ataupun teknologi yang diterapkan oleh BRIN di lahan kemitraan dengan Perum Bulog yaitu ada tiga varietas yang ditanam di lahan seluas 6 hektare tersebut. Diantaranya padi varietas inpari 32, inpari 49, dan inpari 9G.

“Jadi kita ingin melakukan intensifikasi untuk meningkatkan produktivitas, dimana secara histori lahan ini pada tahun sebelumnya hanya mencapai tiga ton per hektare. Tapi target kita di atas lima ton per hektare di atas rata-rata nasional,” kata Luhur.

Lebih lanjut Luhur menjelaskan, adapun teknologi yang diinjeksi adalah penerapan tersebut adalah dengan adanya silika dan biosilika untuk memperkuat batang tanaman dan meningkatkan ketahanan tanaman terhadap hama dan penyakit.

“Untuk menguatkan batang, lalu ada paket dari BRIN untuk meningkatkan bulir-bulirnya sehingga bulir itu semakin banyak dan menambah berat atau bobot dari hasil panen. Lalu adanya penyubur tanah yang mengandung mikroba, sehingga tanah setelah dari panen ini tidak menjadi kering dan masih tetap subur sehingga siap untuk dilakukan penanaman di musim tanam selanjutnya,” katanya.

Sekadar informasi, adapun target pengadaan untuk Kabupaten Karawang yang membawahi Kabupaten Bekasi, dan Kota Bekasi sekitar 75.000 ton setara beras. Sedangkan untuk melakukan penyerapan langsung gabah kering panen, Perum Bulog telah bekerjasama dengan 20 mitra penggilingan, untuk memproses hasil panen.(*)

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!