29.9 C
Jakarta

Muhammad Da’i: Masjid Solusi Segala Masalah Umat

Baca Juga:

SOLO, MENARA62.COM – Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Dahlan Rais menyebut masjid sudah seharusnya dikembangkan untuk berbagai kegiatan. Masjid Muhammadiyah haruslah diorientasikan sebagai pusat peradaban multidimensi, baik dari dimensi ibadah, pendidikan, akhlak atau moral, kemanusiaan, pemberdayaan dan perkaderan.

Wakil Ketua I Lembaga Pengembangan Cabang, Ranting, dan Pembinaan Masjid (LPCRPM) Prof. Dr. Muhammad Da’i, S.Si, Apt, M.Si., menyampaikan saat ini (2/7) terdapat 1.168 masjid Muhammadiyah yang terdeteksi SIMASMUH atau Sistem Masjid Muhammadiyah.

Da’i yang merupakan Wakil Rektor II Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) menyampaikan ada kriteria wajib dan kriteria tambahan untuk masjid Muhammadiyah. Di antara kriteria wajib tersebut adalah wakaf atau milik resmi Muhammadiyah, memiliki surat keputusan takmir baik dari pimpinan ranting atau hingga tingkat pimpinan pusat.

“Memiliki identitas masjid Muhammadiyah dan amaliyah sesuai keputusan tarjih,” tambah Da’i, Rabu (9/7).

Da’i mengatakan masjid makmur memakmurkan, dari masjid kita bangkit, apapun masalahnya masjid solusinya. Dia mengutip satu ayat dari surat At Taubah.

إنَّمَا يَعْمُرُ مَسَٰجِدَ ٱللَّهِ مَنْ ءَامَنَ بِٱللَّهِ وَٱلْيَوْمِ ٱلْءَاخِرِ وَأَقَامَ ٱلصَّلَوٰةَ وَءَاتَى ٱلزَّكَوٰةَ وَلَمْ يَخْشَ إِلَّا ٱللَّهَ ۖ فَعَسَىٰٓ أُو۟لَٰٓئِكَ أَن يَكُونُوا۟ مِنَ ٱلْمُهْتَدِينَ

Hanya yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan Hari kemudian, serta tetap mendirikan shalat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapapun) selain kepada Allah, maka merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk (QS At Taubah: 18).

Wakil Rektor II UMS itu menyebutkan beberapa strategi mewujudkan masjid percontohan Muhammadiyah. Perubahan paradigma pengelolaan masjid menjadi strategi pertama. Visi dan misi masjid harus jelas. Tidak ketinggalan dengan menguatkan manajemen masjid.

“Program dakwah dan pendidikan berkualitas, lalu pelayanan sosial dan pemberdayaan umat, fasilitas yang nyaman dan ramah lingkungan. Komunikasi dan Teknologi, kemitraan dan kolaborasi, dan monitoring dan evaluasi berkelanjutan,”sebut Da’i.

Indikator masjid percontohan adalah memiliki kelembagaan yang kuat dan tertib. Masjid juga aktif dalam pelayanan sosial dan kemanusiaan. Selain itu, aktif sebagai pusat dakwah Muhammadiyah.

“Bersih, tertib, dan ramah lingkungan. Pembinaan pendidikan dan kaderisasi juga keterbukaan dan transparansi,” kata Da’i.

Masjid juga mampu memberdayakan ekonomi umat dan pelayanan ibadah berkualitas. Selain itu, masjid percontohan adalah masjid yang telah terkoneksi dengan struktur persyarikatan. (*)

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!