BOYOLALI, MENARA62.COM — Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah (PDA) Boyolali menyelenggarakan resepsi Milad ke-108 ‘Aisyiyah dengan penuh semangat dan kekhidmatan di Pendopo Ageng Kabupaten Boyolali pada Ahad (27/7). Acara ini mengangkat tema “Memperkokoh Ketahanan Pangan Berbasis Desa Qaryah Thayyibah Menuju Ketahanan Nasional” sebagai bentuk kontribusi nyata ‘Aisyiyah terhadap pembangunan bangsa melalui ketahanan keluarga dan pangan.
Ketua Pimpinan Wilayah (PW) ‘Aisyiyah Jawa Tengah, Dr. Eny Winaryati, M.Pd., turut hadir dalam acara tersebut dan memberikan apresiasi tinggi kepada PDA Boyolali. Ia juga menyempatkan diri berbelanja langsung dari stan UMKM binaan ‘Aisyiyah Boyolali yang memamerkan aneka produk olahan pangan hasil pertanian lokal.
“Selamat Milad ke-108 untuk PDA ‘Aisyiyah Kabupaten Boyolali. Kegiatannya luar biasa—ada 12 lomba dan pementasan yang inspiratif. UMKM binaan hari ini menunjukkan kiprah nyata ibu-ibu dalam memperkuat ketahanan pangan dari keluarga menuju skala nasional,” ungkap Dr. Eny.
Lebih lanjut, ia menilai bahwa PDA Boyolali telah berhasil menangkap dan menerjemahkan pesan besar dari PP ‘Aisyiyah tentang pentingnya ketahanan pangan berbasis Qaryah Thayyibah, yaitu konsep desa baik yang menitikberatkan pada keberdayaan masyarakat melalui pengelolaan sumber daya lokal.
Ketua PDA Boyolali, Sri Hidayati menyampaikan harapan agar kegiatan ini menjadi bagian dari kontribusi nyata ‘Aisyiyah Boyolali dalam mendukung ketahanan nasional.
“Melalui Milad ini, kami ingin memperkuat komitmen terhadap ketahanan pangan dengan menggandeng UMKM dan menggerakkan Lumbung Hidup. Tanah-tanah wakaf persyarikatan akan kami manfaatkan untuk menanam umbi-umbian, sayur-sayuran, dan buah-buahan, agar bisa menopang ketahanan pangan keluarga maupun komunitas,” tuturnya.
Acara Milad ini juga dimeriahkan dengan berbagai penampilan seni dan kreativitas dari anggota ‘Aisyiyah se-Kabupaten Boyolali serta bazar produk UMKM yang menampilkan hasil olahan pertanian lokal seperti keripik, jamu, minuman herbal, serta berbagai kudapan sehat.
Kegiatan ini menjadi bukti nyata bahwa ‘Aisyiyah tidak hanya berkiprah di bidang keagamaan dan sosial, tetapi juga aktif membangun kemandirian ekonomi dan ketahanan pangan keluarga menuju kekuatan nasional. (*)
–

