SOLO, MENARA62.COM – Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM) Kota Surakarta menyampaikan pernyataan sikap terkait dinamika sosial di kota. Dalam seruannya, AMM menegaskan komitmen untuk menjaga persatuan, menolak segala bentuk provokasi, serta memastikan ruang publik tetap kondusif bagi aktivitas sosial, ekonomi, dan keagamaan.
Ketua Umum PD Pemuda Muhammadiyah Kota Surakarta, Andi Tri Prasetyo, menekankan pentingnya menahan diri dan mengutamakan dialog dalam menyelesaikan persoalan. “Kami mengajak seluruh warga kota untuk tidak mudah terprovokasi, menjauhi kekerasan, perusakan fasilitas umum, ujaran kebencian, maupun penyebaran hoaks,” ujarnya, Ahad (31/8/2025).
AMM juga mendukung langkah aparat keamanan yang bekerja secara profesional, proporsional, dan humanis dalam menjaga ketertiban kota. Dukungan ini disertai ajakan agar semua unsur AMM berperan aktif melalui edukasi literasi digital, patroli sosial berbasis komunitas, serta mediasi warga.
Sementara itu, Ketua PD Nasyiatul Aisyiyah Surakarta, Reyvita Ningrum, menekankan peran generasi muda dalam penggunaan media sosial. “Medsos harus digunakan secara bertanggung jawab. Verifikasi informasi sebelum membagikan, jangan sampai ikut menyebarkan konten yang memecah belah,” tegasnya.
Selain itu, AMM juga mengimbau DPRD Kota Surakarta dan Polresta Surakarta untuk lebih responsif terhadap aspirasi masyarakat. AMM menegaskan perlunya pendekatan persuasif berbasis dialog tanpa kekerasan dan tindakan represif.
Ketua PD Ikatan Pelajar Muhammadiyah Surakarta, Jody Julian Putra Caesar, bersama Ketua PC Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Surakarta, Muhammad Albi Almahdy, turut menandatangani pernyataan sikap ini.
AMM mengajak seluruh elemen masyarakat—mulai dari organisasi kemasyarakatan, tokoh agama, dunia pendidikan, pelaku usaha, media, hingga komunitas anak muda—untuk bergandeng tangan memperkuat jejaring kewaspadaan, ruang dialog, dan aksi nyata demi kebaikan bersama. (*)
