SOLO, MENARA62.COM – Program Studi (Prodi) Pendidikan Jasmani, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) menggelar peringatan milad ke-IX dengan penuh khidmat dan semarak. Acara tersebut berlangsung di Gedung Olahraga (GOR) Kampus 2 UMS pada Sabtu (13/9/2025) malam, dimulai pukul 19.30 WIB.
Milad kali ini mengangkat tema unik sekaligus sarat makna, yakni “Penjas Mantu”. Tema tersebut tidak hanya sekadar jargon perayaan, melainkan sebuah filosofi yang diambil dari kearifan budaya Jawa. Menurut Ketua Program Studi Pendidikan Jasmani FKIP UMS, Dr. Eko Sudarmanto, M.Pd., istilah mantu dalam budaya Jawa erat kaitannya dengan pernikahan dan tasyakuran keluarga. Dari sudut pandang itulah, Prodi Pendidikan Jasmani memaknai usia ke-9 sebagai momentum syukuran sekaligus peneguhan jati diri.
“Dalam budaya Jawa, mantu itu identik dengan adanya pengantin dan tasyakuran. Kami memaknai ‘Penjas Mantu’ sebagai wujud rasa syukur atas kelahiran dan perjalanan panjang Prodi Pendidikan Jasmani hingga usia sembilan tahun. Sebagaimana pasangan suami istri melahirkan keturunan, kami memaknai para penggagas dan pendiri prodi ini sebagai keluarga besar yang telah melahirkan generasi Pendidikan Jasmani. Dahulu bernama Pendidikan Olahraga, dan kini berkembang menjadi Pendidikan Jasmani yang lebih matang,” ujar Dr. Eko dalam sambutannya.
Ia menambahkan bahwa milad kali ini bukan hanya perayaan seremonial, melainkan juga sarana dakwah kultural. Melalui seni, tradisi, dan budaya yang ada di Indonesia, Prodi Pendidikan Jasmani berkomitmen menghadirkan nilai-nilai dakwah Islami yang membumi dan dapat diterima masyarakat luas.
“Kami tidak hanya bersyukur atas perjalanan sembilan tahun ini, tetapi juga ingin menyuarakan pentingnya dakwah kultural. Lewat budaya, seni, dan tradisi, kita mampu menyampaikan pesan agama dengan cara yang indah. Semoga dengan semangat milad ke-9 ini, ke depan Pendidikan Jasmani FKIP UMS semakin berdampak positif di masyarakat, serta menghasilkan lulusan berkualitas dengan kelebihan yang dimiliki masing-masing mahasiswa,” tambahnya.
Penuh Makna Budaya dan Kebersamaan
Perayaan milad yang berlangsung meriah tersebut dihadiri oleh sivitas akademika, dosen, mahasiswa, alumni, serta tamu undangan. Acara dibuka dengan penampilan seni dan dilanjutkan dengan rangkaian kegiatan tasyakuran. Paduan nuansa akademik, religius, dan budaya menjadikan acara ini terasa hangat sekaligus bermakna.
Tema “Penjas Mantu” yang diusung seolah mengingatkan kembali bahwa perjalanan Prodi Pendidikan Jasmani bukan hanya sebatas proses akademik, tetapi juga sarana membangun kebersamaan dan kekeluargaan. Layaknya sebuah pernikahan yang menyatukan dua insan menjadi keluarga baru, milad ini juga menjadi simbol penyatuan visi dan misi seluruh elemen di dalam prodi.
Salah satu mahasiswa yang hadir, menyampaikan kebanggaannya dapat menjadi bagian dari momentum bersejarah ini. Menurutnya, usia sembilan tahun adalah tonggak penting untuk semakin memperkuat eksistensi Prodi Pendidikan Jasmani di tengah persaingan dunia pendidikan tinggi.
“Kami merasa bangga bisa ikut merayakan milad ke-IX. Tema ‘Penjas Mantu’ sangat menarik, karena memberikan makna mendalam tentang kebersamaan dan rasa syukur. Harapan kami, prodi ini terus berkembang dan semakin dikenal luas sebagai prodi yang mampu mencetak lulusan berdaya saing,” tuturnya.
Harapan ke Depan: Lulusan Berkualitas dan Berdampak
Sejalan dengan semangat milad, Prodi Pendidikan Jasmani FKIP UMS menegaskan komitmennya untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan dan pengajaran. Upaya ini tidak hanya ditujukan untuk menghasilkan tenaga pendidik yang profesional, tetapi juga untuk melahirkan insan yang mampu memberi kontribusi nyata bagi masyarakat.
Dalam sambutannya, Dr. Eko menekankan bahwa lulusan Pendidikan Jasmani harus memiliki daya saing yang tidak hanya terbatas pada bidang olahraga, tetapi juga dalam konteks lebih luas.
“Kami ingin lulusan kami tidak hanya unggul di bidang akademik dan praktik olahraga, tetapi juga mampu berinovasi, kreatif, serta berkarakter Islami. Dengan begitu, keberadaan Pendidikan Jasmani benar-benar bisa berdampak pada masyarakat,” ungkapnya.
Momentum milad ke-IX ini juga menjadi refleksi perjalanan panjang Prodi Pendidikan Jasmani sejak awal berdiri. Transformasi dari Pendidikan Olahraga menuju Pendidikan Jasmani menjadi bukti nyata bahwa prodi ini terus berkembang mengikuti kebutuhan zaman. Tidak hanya menekankan aspek fisik dan kebugaran, tetapi juga membangun karakter, nilai, dan wawasan yang lebih komprehensif bagi para mahasiswa.
Simbol Rasa Syukur
Dengan mengangkat tema “Penjas Mantu”, milad ke-IX Prodi Pendidikan Jasmani FKIP UMS sekaligus menjadi simbol rasa syukur atas anugerah yang telah diberikan Allah SWT. Dalam suasana penuh kebersamaan, seluruh civitas akademika diajak untuk tidak hanya mengenang perjalanan masa lalu, tetapi juga menatap masa depan dengan penuh optimisme.
“Semoga dengan bertambahnya usia ini, Prodi Pendidikan Jasmani FKIP UMS semakin kokoh, mampu memberikan kontribusi lebih luas bagi dunia pendidikan, serta menjadi teladan dalam menyinergikan budaya, agama, dan ilmu pengetahuan,” pungkas Dr. Eko.
Acara ditutup dengan doa bersama dan ramah tamah yang mempererat silaturahmi seluruh keluarga besar Pendidikan Jasmani. Dengan semangat milad ke-IX ini, Prodi Pendidikan Jasmani FKIP UMS bertekad terus melangkah maju, menghadirkan pendidikan yang bukan hanya mengutamakan jasmani, tetapi juga ruhani, budaya, dan kebermanfaatan bagi masyarakat. (*)
