29.9 C
Jakarta

Mendiktisaintek Dorong Perguruan Tinggi Jadi Pusat Pertumbuhan Ekonomi

Baca Juga:

SURABAYA, MENARA62.COM –Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek)  Brian Yuliarto mendorong penguatan peran Perguruan Tinggi sebagai pusat pertumbuhan ekonomi berbasis sains dan teknologi. Hal ini disampaikan pada kegiatan Forum Wakil Rektor Bidang Kerja Sama Perguruan Tinggi Negeri (PTN) Institut Seni Indonesia (ISI) se-Indonesia yang diselenggarakan di Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (ITS) pada Kamis (25/9).

Dalam sambutannya, Mendiktisaintek menegaskan pentingnya ambisi besar bangsa Indonesia untuk keluar dari jebakan pendapatan menengah (middle income trap) menuju status negara berpendapatan tinggi dengan target GDP per kapita USD 15.000. Untuk mencapai hal tersebut, perguruan tinggi diharapkan menjadi penggerak yang melahirkan inovasi, riset, dan kerja sama yang relevan dengan kebutuhan industri.

“Perguruan tinggi harus menjadi yang paling ambisius di antara komponen bangsa lainnya. Jika kampus pesimis, maka masyarakat akan lebih pesimis. Karena itu, wakil rektor bidang kerja sama harus berada di garda terdepan, aktif membangun jejaring dengan industri, Pemda, hingga lainnya,” ujar Menteri Brian.

Selain itu, Mendiktisaintek mendorong sistem pendanaan riset berbasis royalti, bukan hanya paten semata. Dengan demikian, hasil penelitian dapat diadopsi industri dan memberikan keuntungan berkelanjutan bagi peneliti maupun kampus.

Menteri Brian juga menekankan bahwa tradisi kampus sebagai pusat pertumbuhan ekonomi sudah terbukti di banyak negara, seperti Jepang, Tiongkok, hingga Prancis. Menurutnya, Indonesia pun harus menguatkan model serupa dengan menjadikan kerja sama perguruan tinggi sebagai penghubung antara hasil riset dan kebutuhan nyata industri.

“Saya berharap pimpinan perguruan tinggi khususnya kerja sama dapat menjadi garda terdepan perguruan tinggi dengan pihak lain,” tegas Menteri Brian.

Dengan semangat kolaboratif yang dibangun forum ini, diharapkan peran kampus tidak hanya terbatas pada ruang akademik, tetapi juga menjadi motor penggerak inovasi yang relevan dan aplikatif.

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!