SOLO, MENARA62.COM – Prestasi membanggakan kembali diraih mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) dalam ajang Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional (POMNAS) XIX 2025. Dari cabang olahraga pencak silat yang digelar di Gedung Edutorium KH Ahmad Dahlan UMS, Jumat-Sabtu (19-27/9), kontingen Tapak Suci Unit 003 UMS sukses mengukir hasil gemilang.
Sebanyak empat atlet silat UMS dipercaya memperkuat Jawa Tengah pada ajang bergengsi ini. Mereka adalah Maliki Istiqlal Amuskan (Kelas C Putra), Aryo Seno Cahyaningrat (Kelas E Putra), Rayhana Maulida Syakirah (Kelas E Putri), dan Kirana Tias Savira (Kelas F Putri).
Dari keempatnya, Aryo Seno Cahyaningrat berhasil mempersembahkan medali perunggu setelah berjuang keras di kelas E Putra. Aryo harus terhenti di semifinal usai menghadapi pesilat dari Sumatera Barat. Namun, perjuangannya tetap mengantarkan Jawa Tengah menambah pundi medali.
“Alhamdulillah saya sangat bersyukur bisa meraih perunggu. Lawan-lawan sangat berat, tapi pengalaman ini sangat berkesan. Harapan saya Jawa Tengah terus maju dan UMS bisa terus melahirkan atlet berprestasi sampai ke level internasional,” tutur Aryo, Kamis (25/9).
Tak hanya Aryo, kabar baik datang dari dua atlet lainnya, yakni Maliki Istiqlal Amuskan dan Kirana Tias Savira, yang sukses menembus partai final. Keduanya akan tampil di babak penentuan untuk memperebutkan medali emas pada kelas masing-masing.
Dr. Nur Subekti, M.Or., Wakil Dekan III FKIP UMS sekaligus pelatih kontingen Jawa Tengah, menegaskan bahwa peluang Maliki dan Kirana di final sangat terbuka lebar. Menurutnya, secara fisik dan teknik, keduanya sudah menunjukkan kualitas terbaik.
“InsyaAllah mereka layak masuk final. Tinggal kematangan mental saja yang perlu diperkuat, karena ini adalah event pertama mereka di level nasional. Secara fisik, teknik, dan taktik mereka sudah siap,” jelas Nur Subekti.
Ia menambahkan, Kirana kemungkinan akan menghadapi lawan dari Nusa Tenggara Barat atau Lampung. Sementara itu, fokus utama tim pelatih adalah menjaga motivasi atlet agar tidak cepat puas dengan capaian hingga final.
Kirana sendiri mengaku bangga bisa menembus final meski sempat menghadapi lawan tangguh dari DKI Jakarta di babak perempat final.
“Alhamdulillah senang sekali bisa masuk final. Pertandingannya tadi cukup menegangkan. Harapan saya bisa menang dan membawa pulang medali emas untuk orang tua dan UMS,” ucapnya.
Sementara itu, Maliki yang juga masih duduk di semester tiga optimistis menghadapi partai puncak. Meski belum banyak pengalaman di kejuaraan tingkat nasional, ia bertekad tampil maksimal demi mengharumkan nama Jawa Tengah dan UMS.
Raihan satu medali perunggu dan dua tiket ke final ini, lanjutnya, menjadi bukti nyata bahwa UMS konsisten mencetak atlet berprestasi. Ajang POMNAS juga menjadi kesempatan bagi mahasiswa UMS untuk menunjukkan kontribusi di luar bidang akademik.
“Gangguan utama biasanya di final adalah faktor psikologis. Tapi dengan persiapan mental yang baik, insyaAllah mereka siap,” imbuh Nur Subekti.
Nur Subekti menegaskan komitmennya mendukung mahasiswa berprestasi, baik di bidang akademik maupun non-akademik. Dengan capaian kali ini, Tapak Suci UMS semakin kokoh menjadi lumbung atlet yang mampu bersaing di tingkat nasional. (*)

