DENPASAR, MENARA62.COM. Ahad (12/10) 2025, Pimpinan Daerah Muhammadiyah Denpasar menyelenggarakan acara yang sangat penting yaitu Tabligh Akbar yang mengambil tema “Risalah Islam Memajukan Kesejahteraan Bangsa”. Acara yang dihadiri oleh seluruh peserta dari sekolah-sekolah Muhammadiyah di Denpasar, seluruh Pimpinan baik PDM maupun Majelis-majelis Denpasar, beberapa Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Bali dan warga Muhammadiyah ini, menghadirkan pembicara yang sangat berkompeten, yaitu Dr. H. Muhammadiyah Ikhwan Ahada, S.Ag., M.A. yang merupakan seorang akademisi dan salah satu Pimpinan Pusat Muhammadiyah.
Dalam sambutannya, Tatang Wisnu Wardana, S.Pt mengucapkan selamat datang kepada semua hadirin dan terkhusus kepada Dr. H. Muhammadiyah Ikhwan Ahada, S.Ag., M.A., dan mengingatkan agar semua amal usaha pendidikan Muhammadiyah Denpasar dan warga senantiasa istiqamah dalam mengikuti kajian-kajian atau pengajian yang diadakan oleh Majelis Tabligh PDM maupun diadakan oleh PWM Bali.
Mengawali Tauziahnya, Dr. H. Muhammadiyah Ikhwan Ahada, S.Ag., M.A mengajak seluruh jamaah yang hadir bersama-sama mendendangkan syair yang bernada shalawat nabi yang berisikan pesan, menegaskan bahwa ajaran Islam yang rahmatan lil ‘alamin memiliki peran besar dalam membentuk dan memajukan kesejahteraan bangsa. Menurut beliau, risalah Islam mengajarkan prinsip-prinsip yang mengarah pada keadilan sosial, pendidikan, ekonomi yang berkelanjutan, serta pemerataan kesejahteraan bagi seluruh masyarakat tanpa terkecuali.
“Islam bukan hanya agama ibadah, tetapi juga sistem yang holistik yang memberikan panduan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam membangun masyarakat yang sejahtera,” ujar Dr. H. Muhammadiyah Ikhwan Ahada memulai pemaparannya.
Selama tauziah, beliau menguraikan berbagai nilai dan konsep dalam Islam yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari guna mencapai kemajuan bangsa. Beberapa konsep penting yang beliau soroti antara lain adalah Risalah Islam Berkemajuan yang dijabarkan menjadi 5 macam yaitu :
- Berlandaskan Tauhid.
Meyakini keesaan Allah SWT sebagai dasar utama dalam setiap aspek kehidupan dan menolak segala bentuk syirik, khurafat, dan tahayul, tujuannya adalah membebaskan manusia dari kegelapan, kebodohan, dan keterbelakangan.
- Bersumber pada Al-Qur’an dan as-sunnah.
Menggunakan Al-Qur’an dan Sunnah sebagai sumber utama ajaran Islam, namun dengan pendekatan yang proporsional. Menghindari sikap taklid buta tanpa pemahaman yang mendalam terhadap dalil-dalilnya. Hablum minnullah habluminannas.
- Menghidupkan ijtihad dan tajdid.
Mengutamakan ijtihad (upaya pemikiran dan penemuan hukum) dan tajdid (pemurnian dan pembaharuan) untuk menjawab permasalahan kontemporer. Ijtihad dilandasi problem konkret dari masyarakat dan tajdid mengacu pada pemurnian akidah dan dinamisasi pada aspek muamalah duniawiyah (urusan duniawi). Muhammadiyah harus menggandeng masyarakat dalam beramar makruf nahi mungkar dan Islam harus menjadi rumah besar bagi umat manusia.
- Mengembangkan wasathiyah.
Menjalankan sikap moderat, seimbang, dan berada di tengah-tengah, tidak ekstrim kanan (konservatif) maupun ekstrim kiri (liberal). Menjunjung tinggi keseimbangan antara dunia dan akhirat, serta menghargai perbedaan pendapat dan menolak tindakan takfir (pengkafiran). Sebagai orang Muahammadiyah kita harus bias menerima kritikan dan terbuka.
- Mewujudkan rahmat bagi semesta alam
Mengajarkan untuk berbuat baik (ihsan) kepada seluruh makhluk tanpa memandang suku, ras, atau agama. Islam dihadirkan sebagai kekuatan untuk menciptakan perdamaian, keadilan, dan kesejahteraan bagi manusia dan seluruh alam, termasuk lingkungan dan hewan.
Dr. H. Muhammadiyah Ikhwan Ahada juga menyebutkan bahwa keberadaan Muhammadiyah sebagai organisasi Islam yang sudah berabad-abad lamanya memberikan kontribusi nyata terhadap perkembangan pendidikan dan kesehatan di Indonesia. Oleh karena itu, melalui acara ini, diharapkan seluruh warga Muhammadiyah semakin terinspirasi untuk terus mengamalkan ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari demi kemajuan bangsa.
“ kemajuan dan kesejahteraan umat Islam akan bisa tercapai jika kita sebagai umat Islam benar-benar dalam keimanan dan bertaqwa kepada Allah SWT.” Imbuhnya sekaligus mengakhiri Tabligh Akbar.
Tabligh Akbar yang merupakan agenda puncak dari Majelis Tabligh PDM Denpasar setelah melaksanakan kajian-kajian setiap pekan sebelumnya, diadakan di komplek Pendidikan Muhammadiyah di jalan batanta Banjar seblange.
