SOLO, MENARA62.COM— Momentum sakral tersaji di Ballroom Paragon Hotel, Kamis (23/10). Sebanyak 180 mahasiswa Universitas Muhammadiyah PKU (UMPKU) Surakarta mengikrarkan sumpah profesi Ners di hadapan pimpinan kampus dan jajaran rumah sakit mitra.
Wali Kota Surakarta Respati Adi turut mengucapkan selamat kepada seluruh mahasiswa yang disumpah profesi. Orang nomor satu di Kota Bengawan tersebut menyebut, momentum ini merupakan wujud pencapaian luar biasa setelah menempuh perjalanan panjang dalam menuntut ilmu dan pengabdian di bidang kesehatan.
“Profesi perawat adalah panggilan mulia, hadir untuk melayani, menolong, dan memberikan harapan bagi sesama. Saya berharap para ners lulusan Universitas Muhammadiyah PKU Surakarta dapat terus menjaga intergritas, profesionalitas, dan semangat kemanusiaan,” pesan Respati dalam cuplikan video.
Pengambilan sumpah profesi itu diikuti oleh mahasiswa yang mengambil kelas reguler dan kelas rumah sakit. Prosesi dilakukan sesuai keyakinan masing-masing peserta, disertai penyematan pin profesi secara simbolis oleh Ketua DPW PPNI Jawa Tengah Kurnia Yuliastuti dan Ketua DPD PPNI Surakarta Yuli Kartiko.
Kegiatan turut dihadiri jajaran pimpinan UMPKU Surakarta, di antaranya Rektor, para Wakil Rektor, serta perwakilan rumah sakit mitra dari berbagai daerah. Seperti RS Nirmala Suri, RS Asyifa Gemolong, RSUI Kustati, RS PKU Muhammadiyah Surakarta, RS PKU Muh Jatinom, RS TNI Kopasus.
Lalu, RS PKU Selogiri, RS Aisyiyah Klaten, RS Indriyati, RS Karima Utama, RS Kasih Ibu Surakarta, RS Panti Waluyo, RS PKU Karanganyar, RS PKU Sukoharjo, RS PKU Sragen, RS PKU Aisyiyah Singkil Boyolali, RS Banyu Bening, RS Timah Sungai Liat.
Rektor UM PKU Muhammadiyah Weni Hastuti, menegaskan setelah pengambilan sumpah profesi, para lulusan harus mengubah pola pikir dan meningkatkan profesionalisme dalam menjalankan tugas keperawatan.
“Harus ada proses berpikir yang berbeda saat ketika sudah menjadi Profesi Ners. Selain itu bisa memberikan kontribusi kepada rumah sakit, tetapi pola pikir, inovasi dan juga relasi yang bertambah,” tegasnya.
Yang tak kalah penting, para lulusan didorong mengikuti perubahan teknologi. Supaya bisa berkolaborasi baik dengan rumah sakit dan pusat layanan kesehatan lainnya.
“Kami sampaikan Terima kasih kepada Mitra kami dari Rumah Sakit yang memberikan amanahnya tenaga medis untuk melanjutkan Kuliah di UMPKU Surakarta” sambung Weni.
Sementara itu, Ketua Badan Pembina Harian (BPH) UM PKU Surakarta, Sofyan Anif berpesan, kunci kesuksesan tidak hanya berdasarkan kecerdasan knowledge saja. Tapi juga perlu diimbangi dengan kecerdasan secara spiritual sehingga menjadi tenaga kesehatan yang berkarakter.
“Predikat Ners sebagai profesi itu sebuah pengakuan dari lembaga bahwa betul-betul memiliki keterampilan atau skill dan pengetahuan secara akademik. Maka tentu, ini akan berimplikasi pada profesionalitas dalam melaksanakan pekerjaaan,” ucap Sofyan Anief.
Sementara, Ketua DPW Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Kurnia Yuliastuti yang juga alumni dari UMPKU Surakarta -dulu Akper PKU Surakarta- dan sangat bangga bahwa UMPKU Surakarta sangat terbukti dari segi kualitas dan mencetak tenaga kesehatan yang profesional serta berkompeten.
“UMPKU Surakarta sangat terbukti kualitasnya terbukti ada 2 lulusan yang mendapatkan penghargaan atas dedikasinya sebagai perawat profesional di Negara Jepang” tegas Yuli. (*)

