JAKARTA, MENARA62.COM – Yayasan Berkah Boga Gizi Mandiri bekerja sama dengan PT Agustina Sakti, secara resmi membuka dan mengoperasikan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Joglo Kembangan, Jakarta Barat, Minggu (26/10/2025). SPPG atau dapur MBG ini, nantinya akan menyediakan makan bergizi gratis (MBG) bagi lebih dari 3.500 siswa baik PAUD, SD, SMP maupun SMA di wilayah Jakarta Barat.
Saat membuka resmi SPPG Joglo Kembangan, Ketua Yayasan Berkah Boga Gizi Mandiri RA. Hj. Ning Sudjito, ST, M.Si menuturkan dapur MBG Joglo Kembangan ini merupakan dapur ke-9 yang dikelolanya. “Kami ada di beberapa titik di Jawa Tengah, kemudian Bogor, dan DKI Jakarta kami operasional baru satu dapur ini. Nantinya kami mau buka untuk wilayah Tangerang Selatan atau Tangerang,” katanya.
Bergabungnya Yayasan Berkah Boga Gizi Mandiri dalam program MBG ini diakui Ning Sudjito menjadi bagian dari dukungannya terhadap program pemerintah. Karena melalui dapur yang sehat, akan diproduksi makanan yang sehat dan bergizi sehingga tujuan pemerintah untuk mengintervensi gizi anak-anak bisa terlaksana sesuai harapan.
“Mengapa kasih makan anak-anak kita? Ini sebenarnya menjadi bagian dari upaya mencetak generasi cerdas berkualitas, di mana intervensi itu harus dilakukan sejak masih janin di kandungan ibu hingga balita. Lalu ketika anak-anak sudah memasuki usia sekolah, pemenuhan nutrisi bergizi harus terus dikawal agar anak-anak tumbuh cerdas dan tidak ada lagi stunting,” ujar Ning Sudjito.
Menurutnya, program MBG merupakan program yang sangat mulia, multi talenta dan kemanfaatannya dirasakan langsung oleh masyarakat kalangan bawah. Karena itu penting bagi semua masyarakat untuk mendukung keberlangsungan program MBG. “Kita berjuang bersama demi merah putih, demi anak cucu kita, agar tidak tertinggal dari bangsa lain lewat program MBG ini,” lanjutnya.
Meski demikian, Ning Sudjito mengimbau siapapun yang hendak bergabung dan mengelola dapur MBG, penting diperhatikan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang berlaku, untuk memastikan keamanan, kebersihan, dan kualitas makanan yang disajikan. SOP ini mencakup berbagai tahapan, mulai dari persiapan dapur, pengolahan makanan, hingga pengemasan dan distribusi, dengan penekanan kuat pada higienitas dan keselamatan kerja.
“Jika semua dapur MBG menerapkan SOP dengan baik, saya yakin tidak ada kasus keracunan makanan MBG,” tegasnya.

Selain SOP, menurut Ning Sudjito, pengelola dapur MBG juga harus memperhatikan menu makanan yang disajikan. Menu-menu yang disajikan harus memiliki nilai gizi seperti karbohidrat, protein, lemak dan vitamin sesuai kebutuhan anak-anak. “Kita harus menghitung cermat kebutuhan gizi anak-anak. Untuk anak yang usia remaja yang aktivitas fisiknya tinggi tentu membutuhkan asupan karbohidrat lebih tinggi dibanding anak-anak PAUD,” tambahnya.
MBG Bukan Sekadar Makan Gratis
Bagi Ning Sudjito, program MBG bukan sekadar memberikan makan bergizi gratis bagi anak-anak. Program yang diinisiasi oleh Presiden Prabowo ini juga memiliki multiplier effect terhadap lapangan kerja.
“Satu dapur saya bisa mempekerjakan antara 48 hingga 50 pekerja bahkan bisa lebih. Itu belum termasuk peternak, petani, dan lainnya yang menjadi mitra kami dalam pengadaan bahan baku,” terang Ning Sudjito.
Dengan upah minimal Rp120 ribu per hari, seringkali dalam satu keluarga terdapat 2 atau 3 orang yang terlibat dalam dapur MBG. Itu artinya, dapur MBG bisa memastikan sebuah keluarga untuk mendapatkan penghasilan yang tetap setiap harinya. “Tenaga kerja ini semua kita ambil dari warga sekitar dapur MBG,” jelasnya.
Mereka juga mendapatkan pelatihan kompetensi bahkan juga mendapatkan sertifikasi. Sehingga sertifikasi kompetensi ini nantinya bisa menjadi bekal untuk mendapatkan pekerjaan di tempat lain. “Semua relawan dapur MBG dapat BPJS Ketenagakerjaan,” katanya.
Sementara itu KMAy. Ayu Dian Amartani Pusporini, Direktur PT. Agustina Sakti menuturkan hadirnya dapur MBG sesungguhnya bukanlah sekadar bangunan fisik. Namun ada semangat baru untuk berninovasi dan mengembangkan kreativitas di dunia kuliner. “Kita ingin dapur MBG jadi pusat inovasi lahirnya menu-menu terbaik untuk mendukung tumbuh kembang anak-anak Indonesia, ibu hamil, dan ibu menyusui sekaligus membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat sekitar,” tandasnya.
