32.1 C
Jakarta

Digitalisasi Manajemen Rantai Pasok Obat Percepat Pengambilan Keputusan Strategis Rumah Sakit

Baca Juga:

YOGYAKARTA, MENARA62.COM — Digitalisasi manajemen rantai pasok obat di sektor kesehatan dengan menerapkan Business Intelligence (BI) dapat meningkatkan meningkatkan efisiensi operasional sekaligus mempercepat pengambilan keputusan strategis rumah sakit. Prototype dashboard prediktif dengan analisis ABC, estimasi kerugian finansial, dan early warning system memperkuat fungsi strategis BI. Karena dashboard tidak hanya memberikan visibilitas stok, tetapi juga mendukung mitigasi risiko, prioritas perencanaan, dan antisipasi kerugian ekonomi.

Hal tersebut diungkapkan Fadhil Adita ST, MT, Alumni Program Studi Magister Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia (FTI UII) yang disampaikan kepada wartawan secara virtual, Senin (3/11/2025). Kesimpulan tersebut merupakan hasil penelitan tesisnya untuk menyelesaikan tugas akhirnya.

Saat memaparkan hasil peneliannya, Fadhil Adita didampingi pembimbingnya, Dr Ir Agus Mansur, ST, M Eng Sc , IPU, Dosen Pembimbing dan juga Dosen Jurusan Teknik Industri FTI UII dan Wakil Dekan bidang Sumber Daya FTI UII. Fadhil mengangkat judul tesis ‘Penguatan Digitalisasi Manajemen Rantai Pasok Obat di Sektor Kesehatan Melalui Penerapan Business Intelligence.’

Lebih lanjut Fadhil menjelaskan digitalisasi rantai pasok obat dengan menerapkan Business Intelligence dapat meningkatkan pelayanan rumah sakit. Digitalisasi manajemen rantai pasok obat menyajikan informasi kritis secara real-time seperti status stok berdasarkan parameter max–min, proyeksi risiko kedaluwarsa, dan selisih distribusi antar unit.

“Sistem ini terbukti meningkatkan kecepatan pemantauan, meminimalkan potensi kekosongan obat, dan mempercepat pengambilan keputusan berbasis data oleh manajemen farmasi,” kata Fadhil.

Penelitian ini, kata Fadhil, bertujuan merancang dan mengimplementasikan sistem informasi terintegrasi berbasis Business Intelligence (BI) untuk memperkuat digitalisasi manajemen rantai pasok obat. Pendekatan System Development Life Cycle (SDLC) model waterfall digunakan, meliputi analisis kebutuhan, perancangan sistem, integrasi data melalui proses ETL (Extract, Transform, Load), dan visualisasi menggunakan Microsoft Power BI.

Data yang diolah meliputi pergerakan stok gudang dan depo farmasi, status kedaluwarsa, serta parameter max–min stok dalam data warehouse berbasis star schema. “Hasil menunjukkan dashboard interaktif yang dikembangkan mampu menyajikan indikator kunci seperti tingkat ketersediaan stok, proyeksi risiko kedaluwarsa, proporsi distribusi antar unit, dan validasi realisasi distribusi secara akurat dan real-time,” katanya.

Implementasi sistem ini, tambah Fadhil, menurunkan total cycle time proses dari 4.450 menit menjadi 1.671 menit (−62,75%), mempercepat waktu pencarian data dari ±45 menit menjadi ±4 menit (−91,1%), serta mengurangi proporsi aktivitas Non-Value Added dari 60% menjadi 27% (−55%). “Sistem ini terbukti meningkatkan kecepatan pemantauan, meminimalkan potensi kekosongan obat, dan mempercepat pengambilan keputusan berbasis data oleh manajemen farmasi,” kata Fadhil Adita.

Penelitian ini, tambah Fadhil Adita, berkontribusi pada penguatan ekosistem digital rumah sakit dan merekomendasikan pengembangan lanjutan berupa integrasi dengan Electronic Medical Records (EMR). Selain itu, pemanfaatan algoritma prediktif berbasis machine learning untuk optimasi perencanaan pengadaan.

Sementara Ir Winda Nur Cahyo, ST, MT, PhD, IPM, ASEAN Eng, APEC Eng, Ketua Program Studi Magister Teknik Industri FTI UII mengatakan pencapaian Fadhil Adita ini tidak hanya menjadi bukti atas kerja keras, ketekunan, dan komitmen dalam menempuh perjalanan akademik. Tetapi juga menjadi inspirasi bagi rekan-rekan mahasiswa lainnya untuk terus berjuang meraih prestasi terbaik.

“Semoga ilmu dan pengalaman yang diperoleh selama menempuh studi dapat memberikan manfaat besar, baik bagi pengembangan diri maupun kontribusi nyata bagi masyarakat dan dunia industri. Kami bangga atas capaian ini dan mendoakan semoga kesuksesan selalu menyertai langkah Saudara Fadhil di masa depan,” harap Winda. (*)

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!