SOLO, MENARA62.COM – Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) kembali menunjukkan daya tariknya di kancah internasional. Tercatat, hingga periode kedua, total pendaftar mahasiswa asing ke UMS mencapai 12.892 pendaftar. Pada periode pertama pendaftaran mahasiswa asing tahun ini, tercatat 5.647 pendaftar sedangkan pada periode kedua, tercatat 7.245 pendaftar melalui sistem admisi UMS.
Data tersebut disampaikan oleh Prof. Supriyono , S.T., M.T., Ph.D., Wakil Rektor V UMS, yang membawahi Bidang Riset, Inovasi, Reputasi, Dampak, Kemitraan dan Urusan Internasional UMS dan Wijianto, S.T., M.Eng.Sc., Kasubdit Hospitalitas Direktorat Reputasi, Kemitraan, dan Urusan Internasional (DRKUI) UMS, yang menangani layanan mahasiswa asing serta proses admisinya.
Prof. Supriyono , S.T., M.T., Ph.D., Wakil Rektor V UMS., menjelaskan bahwa jumlah pendaftar yang tinggi ini didorong oleh sejumlah faktor, mulai dari informasi yang didapat melalui website, alumni, jaringan kedutaan, hingga dari konten kreator luar negeri yang membranding terkait beasiswa UMS.
“Selain informasi dari website, alumni, dan jejaring, tentunya beasiswa yang ditawarkan oleh UMS itu affordable. Seperti yang dijelaskan dalam youtube oleh dua konten kreator luar negeri,
dengan nama Channel Youtube ‘Study abroad scholarships’ dan ‘دكتور المنح’/ Doktor Beasiswa,” terangnya, Kamis, (6/11).
Supriyono juga menjelaskan bahwa pendaftar mahasiswa asing pada tahun ini mengalami peningkatan yang sangat signifikan.
“Pada tahun lalu total pendaftar mahasiswa asing berjumlah sekitar 8.000 dan pada tahun ini berjumlah 12.892. Ini menunjukkan bahwa branding UMS terhadap internasionalisasi semakin kuat,” jelasnya.
Senada juga dengan hal itu, Supriyono menegaskan bahwa UMS akan mengembangkan sayap ke negara-negara berkembang yang sudah terjalin kerja sama dengan UMS.
“Pada Senin, (3/11), kami menghadiri acara Ambasador Top di Jakarta dan pada acara itu, kami membagikan brosur tentang beasiswa UMS kepada para Duta Besar dari berbagai negara berkembang, guna menjalin kerjasama dan membranding tentang beasiswa UMS lebih luas lagi,” ungkapnya.
Wijianto, S.T., M.Eng.Sc., selaku Kasubdit Hospitalitas DRKUI UMS, menjelaskan bahwa Hospitalitas DRKUI itu berperan sebagai garda terdepan dalam memberikan layanan kepada mahasiswa luar negeri.
“Hospitalitas itu adalah pelayanan kepada mahasiswa asing yang ada di UMS, termasuk admisinya,” jelasnya.
Ia juga menjelaskan bahwa program beasiswa UMS yang paling diminati adalah International Priority Scholarship (IPS) dengan beberapa skema, mulai dari full scholarship hingga partial scholarship.
“Full scholarship itu seluruhnya kita tanggung, mulai dari biaya hidup, asuransi, tuition fee, sampai tiket kepulangannya. Sedangkan partial, kita hanya membebaskan tuition fee saja,” ungkapnya.
Selain itu, terdapat juga jalur self-funded bagi mahasiswa yang membiayai keseluruhan kebutuhan studi secara mandiri. Wijianto membeberkan bahwa kuota beasiswa IPS sendiri terbatas hanya 40 mahasiswa per tahun. Meski demikian, peningkatan jumlah pendaftar menunjukkan tren positif.
Pendaftar internasional UMS tersebar dari berbagai negara dengan didominasi dari negara-negara Timur Tengah dan Afrika, seperti Afghanistan, Pakistan, Nigeria, dan Bangladesh. Program studi yang paling banyak diminati mahasiswa asing jenjang S1 adalah Keperawatan, Kedokteran, Pendidikan Agama Islam, Manajemen, dan Teknik Informatika. Adapun jenjang doktoral di antaranya Manajemen, Pendidikan Agama Islam, Farmasi, Pendidikan, Teknik Mesin, dan Teknik Sipil.
UMS juga menargetkan pemerataan mahasiswa asing di seluruh program studi serta membuka peluang bagi pendaftar dari berbagai negara.
“Semangatnya adalah pemerataan program studi dan negara asal. Negara yang belum pernah mengirim mahasiswa akan jadi prioritas,” ujarnya.
Wijianto menambahkan bahwa UMS juga berharap dapat menarik mahasiswa dari Eropa meski hal itu cukup menantang.
Dalam memperkuat branding internasional, UMS mengedepankan prestasi global dan jejaring kerja sama.
“Kami juga memanfaatkan alumni-alumni kita sebagai agent untuk memberikan informasi tentang UMS kepada koleganya di negaranya,” tutur Wiji.
Ia menilai publikasi dan penyebaran informasi yang masif memberikan pengaruh signifikan dibanding kegiatan tanpa pemberitaan.
DRKUI UMS menargetkan peningkatan jumlah peminat mahasiswa asing melalui jalur partial scholarship maupun self-funded.
“Semakin banyak yang self-funded, kepercayaan mereka semakin meningkat,” katanya. (*)
