YOGYAKARTA, MENARA62.COM – Ajang Moetoe Futsal Competition 2025 kembali menjadi bukti kuat bahwa pembinaan olahraga di lingkungan sekolah Muhammadiyah terus berkembang dalam arah yang semakin berkemajuan. Kompetisi yang digelar di Jogokaryan Futsal, Jumat (14/11), tidak hanya menampilkan persaingan sehat antartim, tetapi juga memperkuat komitmen Muhammadiyah dalam membangun olahraga sebagai bagian dari pendidikan karakter dan prestasi.
Pada pertandingan final kelompok putra, SD IT Luqman Al Hakim (Esluha) tampil dominan dan keluar sebagai juara setelah mengalahkan SD Negeri Giwangan dengan skor telak 4–0. Sementara posisi ketiga diraih SD Muhammadiyah Mertosanan usai menang tipis 1–0 atas SD Muhammadiyah Kleco.
Di kategori putri, SD Muhammadiyah Karangploso Piyungan (Smukarta) meraih gelar juara berkat kemenangan meyakinkan 3–0 atas SD Negeri Pilahan. Adapun juara bertahan SD Muhammadiyah Nitikan 1 harus puas menduduki peringkat ketiga setelah menang 1–0 atas SD Esluha.
Turnamen ini menjadi agenda rutin SMP Muhammadiyah 7 Yogyakarta sebagai bentuk kontribusi nyata dalam pembinaan olahraga usia dini di lingkungan sekolah-sekolah Muhammadiyah.
Ketua LPO PP Muhammadiyah: Pembinaan Olahraga Harus Jadi Prioritas
Hadir menyerahkan trofi kepada para pemenang, Ketua Lembaga Pengembangan Olahraga (LPO) PP Muhammadiyah, Gatot Sugiharto, memberikan apresiasi atas penyelenggaraan kompetisi dan menekankan pentingnya olahraga sebagai bagian integral dari pendidikan Muhammadiyah.
“Pembinaan olahraga di sekolah Muhammadiyah harus menjadi prioritas. LPO telah menyelenggarakan workshop panduan pendirian Kelas Khusus Olahraga (KKO) serta sentra olahraga. Dengan KKO, sekolah dapat memiliki keunggulan prestasi dan semakin dipercaya masyarakat,” ujar Gatot.
Ia menambahkan bahwa LPO membuka ruang seluas-luasnya untuk mendukung sekolah atau komunitas olahraga Muhammadiyah yang ingin membangun program pembinaan lebih terstruktur.
Menurut Gatot, strategi seperti ini selaras dengan tujuan Moetoe Futsal Competition 2025—tidak sekadar melatih siswa bertanding, tetapi menumbuhkan bakat, karakter, disiplin, dan sportivitas melalui olahraga.
“Integrasi antara pendidikan dan pembinaan olahraga akan menciptakan generasi muda yang sehat dan berkarakter,” tegas Gatot.
Pada tahun 2025, LPO PP Muhammadiyah juga telah mengadakan pelatihan lisensi pelatih futsal bekerja sama dengan AFP DIY dan PSSI DIY yang diikuti lebih dari 50 kader Muhammadiyah. Hal ini menjadi bukti keseriusan persyarikatan dalam menyiapkan pelatih profesional di lingkungan sekolah Muhammadiyah.
Moetoe Futsal Competition Jadi Ajang Regenerasi Atlet Muda Muhammadiyah
Kepala SMP Muhammadiyah 7 Yogyakarta selaku penyelenggara, Supriyadi, menegaskan bahwa ajang ini bukan hanya tentang perebutan gelar juara, tetapi juga ruang pembinaan berkelanjutan bagi siswa.
“Dengan adanya kompetisi ini, potensi dan bakat anak-anak bisa terus dikembangkan. Ini bukan semata ajang prestasi, tetapi bukti bahwa pembinaan olahraga di sekolah Muhammadiyah semakin serius,” jelasnya.
Supriyadi juga menyoroti hadirnya Kelas Khusus Olahraga di sekolah menengah Muhammadiyah sebagai strategi pembinaan yang sistematis untuk melahirkan atlet muda berprestasi.
Momentum Penguatan Olahraga Berbasis Pendidikan
Melalui Moetoe Futsal Competition 2025, Muhammadiyah menunjukkan keseriusan dalam mengembangkan olahraga tidak hanya sebagai bidang kompetisi, tetapi sebagai bagian integral dari pendidikan karakter, pembinaan mental, dan penciptaan ekosistem olahraga yang terstruktur.
Dengan dukungan penuh LPO PP Muhammadiyah, penyelenggaraan kompetisi rutin, serta penguatan KKO, masa depan olahraga pendidikan Muhammadiyah semakin cerah—melahirkan generasi muda yang sehat, unggul, dan berakhlak. (*)
