27.4 C
Jakarta

UMS Gaungkan Gerakan Merawat Rasa Jawa

Baca Juga:

SOLO, MENARA62.COM – Mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) menggagas kampanye budaya bertajuk Merawat Rasa Jawa sebagai upaya mengembalikan kedekatan generasi muda dengan budaya Jawa. Inisiatif ini berangkat dari keprihatinan bahwa anak muda kini lebih mengenal budaya populer global seperti Korea Selatan dan Amerika dibanding budaya Nusantara, khususnya budaya Jawa.

Salah satu penggerak kampanye, Exga Soleha, mengaku kampanye “Merawat Rasa Jawa” ingin menghadirkan pengalaman budaya yang hidup dan relevan bagi mahasiswa.
“Kampanye tersebut lahir dari keprihatinan atas kurangnya literasi generasi muda akan penggunaan bahasa krama, hilangnya tradisi unggah-ungguh, hingga minimnya pengetahuan sejarah Jawa dalam interaksi sehari-hari. Alih-alih menggunakan pendekatan yang lebih humanis mengajak membangun rasa, bukan memberi beban,” kata Exga, Jumat (12/12).

Menurutnya Merawat Rasa Jawa bukan sekadar kampanye, tetapi ruang refleksi bersama. Mereka percaya, kecintaan terhadap budaya bisa tumbuh dari tindakan sederhana sapaan krama, sehelai batik di hari Rabu, atau jejak kaki menelusuri sudut-sudut Surakarta yang sarat nilai sejarah.

Selain itu, Merawat Rasa Jawa tercermin oleh Fakultas Ilmu Komunikasi dan Informatika (FKI) melalui rangkaian aktivitas seperti Rabu Berbatik & Berbahasa Krama yang diikuti civitas academica FKI UMS, Workshop bahasa Jawa bersama komunitas Si Ojan, hingga Walking tour destinasi budaya ‘Satu Langkah Menjawab’ bersama komunitas Berjalan Bercerita.

Kampanye ini mendapat banyak beragam respons positif dari mahasiswa maupun pimpinan prodi. Distribusi pesan kampanye melalui media sosial dan dukungan berbagai media partner juga membuat gerakan ini lebih mudah diterima.

Kaprodi Ilmu Komunikasi UMS Sidiq Setyawan, S.I.Kom., M.I.Kom., menunjukkan dukungan atas gerakan ini.

“Saya mengajak seluruh civitas akademika Ilmu Komunikasi UMS mahasiswa, dosen, dan tenaga kependidikan untuk mensukseskan gerakan Rabu Berbatik dan Berbahasa Jawa. Ayo kita nyengkuyung bersama agar budaya Jawa, terutama penggunaan bahasa Jawa sehari-hari, bisa menjadi bahasa yang keren dan asik untuk kita gunakan dalam berkomunikasi,” ujarnya.

Tim kampanye berharap gerakan ini tidak berhenti setelah masa kampanye berakhir. Mereka ingin kegiatan Rabu Berbatik dan Berbahasa Krama Inggil dapat terus berlanjut bahkan diadopsi oleh program studi lain di lingkungan UMS, sebagai bentuk komitmen kolektif merawat budaya Jawa agar tetap hidup di tengah arus globalisasi. (*)

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!