26.2 C
Jakarta

Exhibition Architecture UMS Angkat Tema Synthesis

Baca Juga:

SOLO, MENARA62.COM – Mencetak arsitek inspiratif, Program Studi Arsitektur Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) menyelenggarakan Exhibition Of Architecture. Ekshibisi ini merupakan pameran edukatif sebagai bentuk apresiasi karya inovatif mahasiswa semester akhir Program Studi Arsitektur. Bertempat di Gedung H Fakultas Teknik UMS.

Pameran yang diselenggarakan selama dua hari Senin-Selasa, 15-16 Desember 2025 mengusung tema “Synthesis”. Sebuah teman yang memiliki dua makna yang terselubung yaitu penggabungan dari elemen-elemen yang berbeda menjadi satu kesatuan dan hasil integrasi antara teori, konteks, dan intuisi menjadi ruang bermakna.

Pada kesempatan kali ini, terdapat 16 karya yang diproduksi dari 16 mahasiswa Prodi Arsitektur. 16 karya tersebut hasil dari kinerja mahasiswa semester akhir sebelum menginjak masa kelulusan. Karya-karya yang ditunjukkan pada pameran ini berbentuk miniatur bangunan kecil yang menggambarkan ide setiap mahasiswa.

Koordinator Pameran, Fadhilla Tri Nugrahaini, S.T., M.Sc., menyampaikan pameran tugas akhir ini selain menjadi contoh dan bekal untuk adik-adik tingkat yang nantinya menempuh tugas akhir juga diharapkan menjadi sebuah memori indah bagi para peserta menjelang kelulusan mengingat begitu antusiasnya menyiapkan dan menjelaskan karya-karyanya.

Satrio salah satu pembuat karya pada pameran, sekaligus koordinator kegiatan ini, mendeskripsikan ide tema yang digagas dalam karyanya. Ia mengusung tema “Surakarta Social Disabled with Universal Design Approach” untuk meminimalisir isu ketimpangan sosial yang dialami penyandang disabilitas.

“Tema yang saya angkat dalam proyek karya ini sebagai bentuk upaya untuk meminimalisir ketimpangan sosial yang dialami masyarakat penyandang disabilitas,” terangnya pada Selasa, (16/12).

Ia menawarkan solusi permasalahan ini dengan melakukan pemberdayaan melalui pembangunan Social Development Center. Ia juga memproyeksikan pada bagunan tersebut terdapat kegiatan yang menunjang aktivitas penyandang disabilitas serta pengenalan budaya-budaya disabilitas pada khalayak ramai.

“Dalam bangunan tersebut, nantinya terdapat kegiatan penunjang aktivitas penyandang disabilitas dan museum atau lain sejenisnya untuk pengenalan budaya-budaya penyandang disabilitas kepada masyarakat,” paparnya.

Atas ide proyek yang dia gagas, Satrio memiliki hasrat tinggi untuk merealisasikan ide proyek tersebut benar-benar terwujud pada kehidupan realistis.

Antusiasme pengunjung terbukti tinggi. Sekitar 90 lebih mahasiswa UMS telah berkunjung di pameran ini. Andika salah satu mahasiswa prodi Arsitektur mengutarakan kesan atas diselenggarakan kegiatan ini. Ia merasa mendapat pandangan baru untuk menyiapkan tugas akhir nantinya.

“Sebagai mahasiswa baru, saya mendapat pandangan dan pemahaman baru untuk menyiapkan tugas akhir yang akan saya hadapi nantinya,” tuturnya. (*)

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!