SOLO, MENARA62.COM – Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) kembali melahirkan doktor baru melalui Sidang Terbuka Promosi Doktor Program Studi Doktor (S3) Pendidikan Agama Islam Fakultas Agama Islam (FAI) UMS. Muhammad Muhtar Arifin Sholeh berhasil memaparkan hasil disertasinya tentang “Analisis Korelasi Antara Simbolisme Shalat dan Ekspresi Ketaqwaan dalam Perspektif Pendidikan Agama Islam: Studi Pada Jamaah Pengajian di kota Semarang” yang digelar di Ruang Amphiteater FAI, Rabu (17/12).
Muhtar menjelaskan dalam Islam diajarkan akan pentingnya menunaikan ibadah shalat, namun berdasarkan hasil penelitian mendalam yang dilakukan ia mendapati beberapa individu yang lalai dalam melaksanakan shalat. Disertasi Muhtar, mengkaji fenomena shalat di kalangan masyarakat dengan mencari hubungan antara shalat dan implikasinya terhadap pembentukan karakter religius seseorang.
“Rumusan masalah yang ada di dalam disertasi saya adalah yang pertama, bagaimana hubungan korelatif antara simbolisme sholat dan ekspresi takwa. Yang kedua, bagaimana hubungan korelatif antara simbolisme sholat dan pendidikan akan Islam. Yang ketiga, bagaimana hubungan korelatif antara pendidikan agama islam dengan ekspresi ketakwaan,” jelasnya.
Menggunakan teori simbol, teori sholat, dan teori takwa dengan sampel responden pada jamaah pengajian kota Semarang. Hasil menunjukan umat islam banyak yang melaksanakan shalat tetapi tidak sepenuhnya memahami makna simbolis di dalamnya.
“Simbol-simbol shalat itu diturunkan ditutupkan Mulai dari syarat shalat Kemudian ada rukun-rukun shalat yang termasuk dalam bacaan-bacaan dan gerakan-gerakan shalat yang ada dalam shalat jamaah, menggunakan simbol di dalamnya,” tutur Muhtar.
Berbeda dari penelitian lainnya, Muhtar menawarkan konsep kebaruan dalam memaknai shalat yang tidak hanya dinilai dari sudut pandang ilmu fiqih. Lebih jauh dari itu, shalat mencerminkan nilai-nilai spiritual, kedisiplinan, dan kesadaran yang memperkuat ketaqwaan individu kepada Allah SWT.
Dalam hasil akhir penelitian melalui pendekatan kuantitatif itu, ditemukan hubungan positif yang mengulik makna simbolis setiap gerakan shalat dalam dunia Pendidikan Agama Islam. Pemahaman dalam setiap gerakan simbolis shalat memudahkan individu dalam mengimplementasikan nilai-nilai tersebut ke dalam kehidupan sehari-hari.
“Simbolisme sholat dan PAI tu juga berhubungan positif signifikan. Artinya, pemahaman terhadap simbolisme sholat, pemahaman tentang sholat memperkaya proses pembelajaran PAI,” ungkapnya.
Mempertegas hasil temuannya, Muhtar menekankan Pendidikan agama islam berperan penting dalam memperdalam pemahaman nilai-nilai keagamaan. Pembentukan perilaku spiritual yang konsisten dengan ajaran islam serta pengetahuan pendidikan yang berorientasi pada nilai religius mendorong internalisasi dalam praktek sehari-hari, sehingga berdampak pada peningkatan ketakwaan.
Promotor Prof. Dr. Waston, M.Hum., selaku promotor memberikan apresiasi atas keberhasilan akademik ini. “Perjalanan menembus studi doktor bukanlah perjalanan singkat dan ringan. Ia menuntut ketajaman berpikir, keteguhan hati, dan kesabaran yang panjang. Karena itu, keberhasilan hari ini tidak hanya mencerminkan kecerdasan intelektual, tetapi juga kematangan pribadi dan spiritual empiris,” apresiasi promotor Muhtar.
Selesainya sidang terbuka ini, diharapkan penelitian Muhtar dapat membuka penelitian-penelitian akademik selanjutnya dengan cakupan yang lebih luas. Muhtar, menekankan bahwa penting adanya integrasi pemahaman simbolisme dan nilai-nilai yang terkandung dalam shalat, sehingga ketakwaan tidak hanya dipahami secara kognitif. (*)

