28.6 C
Jakarta

LP3A UMS Perkuat Pembinaan Mahasiswa Penerima Beasiswa Muhammadiyah

Baca Juga:

SOLO, MENARA62.COM – Lembaga Pengembangan Persyarikatan, Pengkaderan, dan Alumni (LP3A) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) kembali melaksanakan kegiatan silaturahmi, pendampingan, dan koordinasi penerima beasiswa kader UMS. Gedung Auditorium Mohammad Djazman UMS dipenuhi oleh sejumlah mahasiswa dari berbagai fakultas penerima program beasiswa tersebut.

 

Tujuan pembinaan ini dilakukan ialah menjadi forum pendampingan bagi mahasiswa selama menjalani masa pendidikan, menguatkan tanggung jawab mahasiswa terhadap pengembangan masyarakat dan persyarikatan, serta penguatan aktualisasi diri dalam bidang akademik dan spiritual.

 

Ketua Badan Pembina Harian (BPH) UMS KH. Drs. Marpuji Ali, M.Si, dalam sambutannya berpesan kepada mahasiswa untuk menjadi pribadi yang teladan dalam tiga aspek utama yakni, prestasi akademik, ketaqwaan kepada Allah, dan akhlak mulia.

 

“Saya mengharapkan para mahasiswa penerima beasiswa menunjukkan perilaku yang baik, berakhlakul karimah dengan menjadi contoh teladan bagi sesama mahasiswa dan juga bagi masyarakat pada umumnya,” ungkapnya Senin, (22/12).

 

Konsep menjaga perbuatan merupakan aspek utama dalam menilai kredibilitas diri. Marpuji, menekankan pentingnya karakter islami dalam menghindari perilaku menyimpang dan mengingatkan dalam mengembangkan kemampuan diri di tengah persaingan ketat dalam kehidupan.

 

“Mereka yang punya kelebihan-kelebihan yang bisa eksis di tengah masyarakat. Maka saya pesankan agar Anda semuanya belajar giat, belajar disiplin, belajar menegakkan kebenaran, sehingga Anda akan disebut orang yang baik,” ujarnya.

 

Selain itu, Wakil Rektor III UMS, Dr. Mutohharun Jinan, M.Ag., yang membidangi urusan Al-Islam dan Kemuhammadiyahan, Pengkaderan, dan Alumni, memberikan pengarahan kepada mahasiswa bahwa beasiswa yang diterima merupakan amanah dari persyarikatan Muhammadiyah.

 

“Salah satunya adalah amanah yang diberikan oleh Persyarikatan Muhammadiyah, melalui UMS pada kita semuanya dalam bentuk biaya studi yang kita terima ini,” tuturnrya.

 

Sebagai penerima bantuan biaya studi di perguruan tinggi, Jinan menegaskan mahasiswa yang telah menerima beasiswa kader Muhammadiyah memiliki tanggung jawab yang besar. Kelak mereka sebagai agen perubahan harus mampu mengimplementasikan keilmuannya dengan menciptakan sebuah inovasi yang menjadi solusi permasalahan di masyarakat.

 

“Kita adalah mahasiswa dan para kader persyarikatan yang nantinya akan banyak dituntut untuk berperan dalam tingkat masyarakat kita, dalam pengembangan persyarikatan Muhammadiyah,” tegasnya.

Antusiasme mahasiswa terlihat pada saat sesi koordinasi dimulai, meski hujan deras mengguyur kota Solo siang itu, tidak menyurutkan semangat mereka dalam menghadiri kegiatan ini. Sinergi antar mahasiswa membuktikan komitmen mereka dalam mengemban amanah yang telah diberikan.

 

Kegiatan sosialisasi, pembinaan, dan koordinasi yang digelar pada Jumat (20/12) itu, diharapkan dapat menjadi pengingat bagi mahasiswa yang telah memenuhi syarat penerimaan beasiswa dalam menjaga prestasi dan mematuhi aturan yang telah ditetapkan oleh universitas, dan menjadi wadah bagi mahasiswa dalam bertukar pengetahuan dan pengalaman. (*)

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!