26.2 C
Jakarta

Tiga Kunci Sukses Majukan LKSA Muhammadiyah ‘Aisyiyah

Baca Juga:

BANYUMAS, MENARA62.COM – Setidaknya ada tiga kunci sukses untuk memajukan Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) Muhammadiyah ‘Aisyiyah atau yang sering disebut Panti Asuhan. Hal ini sampaikan oleh Faozan Amar, Wakil Ketua MPKS PP Muhammadiyah, dalam acara Ngobrol Bareng yang dilaksanakan MPKS PDM Banyumas di Wisma Patria Muda Purwokerto, Ahad (28/12/2025).

 

Pertama, memiliki legalitas badan hukum yang lengkap. Muhammadiyah lebih tua dari republik ini dan tak perlu diragukan legalitasnya sebagai badan hukum. Muhammadiyah diakui tidak hanya di tingkat nasional tapi juga internasional. Buktinya Muhammadiyah masuk empat besar peringkat ormas terkaya ke empat di dunia. “Namun legalitas teknis seperti perizinan di tingkat lokal harus punya, agar tidak ada masalah dengan pemerintah daerah”, ujar Faozan.

 

Kedua, fasilitas berupa sarana dan prasana yang memadai. “Sehingga umat yakin dengan layanan yang diberikan LKSA Muhammadiyah ‘Aisyiyah”, kata Faozan dihadapan peserta yang berasal dari pengurus LKSA dan MPKS Muhammadiyah se Banyumas.

 

Kunci ketiga SDM yang memiliki kompetensi dalam bidangnya. “Karena itulah, bersama Kementerian Sosial, MPKS mendorong sertifikasi profesi bagi pekerja sosial di lingkungan Muhammadiyah” tambah Faozan yang juga Assoc Professor di FEB UHAMKA Jakarta.

 

Salah seorang peserta bertanya ; bagaimana cara agar panti asuhan mandiri secara ekonomi? tanya Wanto Tirta, dari PCM Ajibarang.

 

“Panti harus punya sumber pendapatan lain selain dari donatur. Karena itu harus punya usaha ekonomi, untuk mewujudkan kemandirian panti” jawab Faozan yang juga mantan ketua PC IMM Banyumas.

 

Dialog dipandu oleh Sismanan Tauhid. Ia menjelaskan bahwa nama Patria Muda merupakan singkatan Panti Asuhan Putri Putra Muhammadiyah Daerah. Ini merupakan unit usaha panti yang melayani homestay, kost, kopi angkasa, taksi barang, laundry-mu, dan budidamber.

 

“Ini sebagai ikhtiar agar panti memilik sumber pendapat mandiri, sehingga tidak hanya bergantung pada donatur”, kata Sismanan. (*)

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!