SOLO, MENARA62.COM – Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) secara resmi melepas 862 mahasiswa peserta Kuliah Kerja Nyata Pendidikan (KKN Dik) di lapangan Gedung Induk Siti Walidah, Senin (29/12). Pelepasan tersebut mencakup KKN reguler regional, nasional, hingga internasional yang tersebar di berbagai wilayah dalam dan luar negeri.
Dekan FKIP UMS, Prof. Dr. Anam Sutopo, M.Hum., menjelaskan bahwa KKN Dik tahun ini dirancang dengan cakupan yang lebih luas serta mengedepankan unsur inovasi. KKN reguler difokuskan di wilayah Solo Raya, sementara KKN nasional dilaksanakan di luar Pulau Jawa, dan KKN internasional ditempatkan di beberapa negara mitra.
“Total peserta yang kami lepas hari ini sebanyak 862 mahasiswa. Sekitar 48 mahasiswa ditempatkan di luar negeri, sekitar 40–50 mahasiswa di luar Jawa, dan selebihnya di wilayah regional,” jelas Anam.
Ia menyebutkan bahwa terdapat terobosan baru dalam pelaksanaan KKN internasional FKIP UMS tahun ini, yakni dengan dibukanya lokasi baru di Arab Saudi dan Sabah, Malaysia. Selain itu, mahasiswa juga ditempatkan di Australia, Filipina, Thailand, dan Malaysia, dengan jumlah terbanyak berada di Malaysia.
“Ini bagian dari inovasi yang saya tanamkan di FKIP. Saya tidak ingin kegiatan berjalan monoton. Setiap tahun harus ada hal baru,” tegasnya.
Untuk KKN nasional, mahasiswa FKIP UMS ditempatkan secara representatif di berbagai pulau, antara lain Medan (Sumatera), Kendari (Sulawesi), Palangkaraya (Kalimantan), dan Mataram (Nusa Tenggara). Sementara itu, KKN regional dilaksanakan melalui kerja sama dengan Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Karanganyar dan Wonogiri.
Menurut Anam, KKN Dik FKIP UMS merupakan perpaduan antara pengabdian di bidang pendidikan dan penguatan persyarikatan Muhammadiyah, sekaligus tetap menjalin sinergi dengan pemerintah daerah. Kolaborasi tersebut melibatkan berbagai unsur, mulai dari Pimpinan Pusat Muhammadiyah, PCIM untuk luar negeri, PWM untuk tingkat nasional, hingga PDM, PCM, dan PRM di daerah.
“Anak-anak mengimplementasikan ilmu akademik, soft skill, dan life skill yang mereka peroleh di kampus untuk masyarakat, dalam koridor pendidikan keislaman. Karena kita adalah Perguruan Tinggi Muhammadiyah,” ujarnya.
Terkait teknis pemberangkatan, Anam menjelaskan bahwa pelepasan peserta dilakukan serentak, sementara pemberangkatan dibagi menjadi dua kloter. Mahasiswa KKN nasional dan internasional diberangkatkan pada 12 Januari, sedangkan KKN regional dijadwalkan berangkat pada 19 Januari. Seluruh peserta akan melaksanakan KKN selama kurang lebih satu bulan di lokasi masing-masing.
Khusus untuk KKN internasional di Arab Saudi yang merupakan program baru, Anam menyampaikan bahwa dirinya akan mengawal langsung proses penyerahan mahasiswa ke lokasi, termasuk ke Sekolah Indonesia Jeddah, bekerja sama dengan PCIM Arab Saudi.
“Karena ini baru, saya kawal sendiri sampai Jeddah. Ke depan, setelah mapan, bisa dilanjutkan oleh pimpinan fakultas lainnya,” pungkasnya.
Pelepasan KKN Dik ini ditandai secara simbolis dengan pelepasan balon yang dihadiri oleh Rektor UMS, Prof. Dr. Harun Joko Prayitno, Hum., beserta jajarannya dan BPH UMS sekaligus Ketua PP Muhammadiyah, Drs. H. Ahmad Dahlan Rais, M.Hum. (*)
