JAKARTA, MENARA62.COM– Dompet Duafa secara konsisten menggulirkan bantuan berkala bagi masyaraat Rohingya, Myanmar. Aksi kepedulian tersebut telah dilakukan sejak tahun 2012.
“Kami menjaga amanah dari para donatur untuk selalu mendukung kebutuhan masyarakat Rohingya yang menjadi korban kekerasan,” kata Bambang Suherman, selaku Direktur Mobilisasi ZIS saat ditemui di kantor Dompet Duafa, Kamis (7/9).
Bentuk bantuan yang diberikan Dompet Duafa ke masyarakat Rohingya sangat beragam. Mulai dari respon darurat atas kebutuhan masyarakat di pengungsian, dropping logistik dan kebutuhan kesehatan dan lainnya. Meski pengungsian Rakhine saat ini cukup sulit dijangkau.
“Dompet Duafa berupaya sekuat-kuatnya agar untuk terlibat dalam upaya membatasi, dan kalau bisa menghentikan penyebab-penyebab konflik yang ada di lapangan,” lanjut Bambang.
Selain menggulirkan bantuan logistik dan kesehatan, Dompet Duafa juga memainkan peran dalam hal diplomasi kemanusiaan. Berbagai upaya ditempuh untuk menciptakan perdamaian baik di Myanmar, Asia Tenggara, dan di seluruh penjuru dunia.
Bersama lembaga kemanusiaan lainnya, dalam upaya diplomasi Dompet Duafa menginisiasi lahirnya South East Asia Humanitarian Forum (SEAHUM), sebagai aliansi upaya perdamaian dalam konflik atau tragedi kemanusiaan. Kemudian di dalam negeri Dompet Dhuafa menginisiasi lahirnya Youth for Peace, melalui berbagai konferensi.
Menurutnya jalur diplomasi tak boleh terlupakan. Melalui berbagai gerakan dan konferensi yang melibatkan berbagai pihak, termasuk daerah atau negara yang berkonflik, tentu akan semakin mempercepat upaya perdamaian.
“Seperti yang dikerjakan kawan-kawan di Youth for Peace, mereka duduk bersama mengupayakan perdamaian di Asia Tenggara. Bahkan, Youth for Peace sudah memiliki kader dari para calon doktor yang menempuh pendidikan di Indonesia. Mereka merancang konferensi untuk mengupayakan perdamaian di daerah konflik. Kader yang kini bergerak telah menghadirkan perdamaian di Filipina Selatan, dan saat ini juga tengah mengupayakan hal yang sama untuk Rohingya di Myanmar,” tambah Bambang.
Untuk benar-benar menghadirkan perdamaian bagi masyarakat Rohingya di Myanmar, Dompet Dhuafa bersama lembaga kemanusiaan lainnya di Indonesia dan Kementerian Luar Negeri juga membentuk Aliansi Kemanusiaan Indonesia Myanmar (AKIM).
Hal tersebut sebagai upaya untuk dapat mendistribusikan bantuan secara permanen, dengan melibatkan pemerintah sebagai fasilitator negosiasi akses dan keamanan. Mengingat kondisi yang memprihatinkan dalam berbagai sektor di Rohingya, Myanmar.