JAKARTA, MENARA62.COM — Sehat itu mahal, sehat itu penting, di dalam tubuh yang kuat terdapat jiwa yang sehat. Kita pasti sering mendengar atau membaca aforisme tersebut di berbagai tempat dan keadaan. Pentingnya kesehatan dalam tubuh tidak hanya bisa diwacanakan dengan ucapan atau tulisan, tetapi harus ada tindakan. Agar tubuh selalu sehat maka dibutuhkan asupan gizi yang cukup. Hari ini, Selasa (14/11/2017) IMA World Health bekerja sama dengan beragam lintas agama mengadakan Dialog Nasional Lintas Agama Cegah Stunting, di Jakarta.
Dialog tersebut melibatkan Fatayat NU dan Nasyiatul Aisyiyah juga beberapa tokoh lintas agama lainnya yang ikut berperan aktif pada acara tersebut. Dari Nahdlatul Ulama hadir Ahmad Ishomuddin (Rais Syuriah Penguru Besar Nahdlatul Ulama). Sedang dari PP Muhammadiyah, Wawan Gunawan Abdul Wahid (Anggota Majlis Tarjih PP Muhammadiyah), dan Yoel M. Indrasmoro (Pendeta Anak Gereja Kristen Jawa Jakarta). Selain tokoh-tokoh di atas, hadir juga perwakilan dari Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah, Pemuda Muhammadiyah, Fatayat NU juga Nasyiatul Aisyiyah, dan beberapa tokoh lintas agama.
Stunting di Indonesia menjadi persoalan yang sangat serius karena sampai saat ini tercatat sudah sangat banyak masyarakat terutama pada kelompok miskin yang mengalami stunting. Ishomuddin menyampaikan bahwa, pasangan keluarga yang harmonis, yang penuh kasih sayang menjadi salah satu cara untuk mencegah terjadinya stunting pada anak. “Agar terhindar dari stunting, maka cari suami yang saleh atau istri yag salehah. Kasih sayang sangat penting dalam keluarga. Bahkan, sejak seorang istri hamil, maka seorang suami wajib membari perhatian yang ekstra terhadap istrinya.”
Mencegah stunting tidak hanya dilakukan dalam keluarga, tetapi negara juga harus ikut andil dalam hal ini, karena negara yang salah jaga adalah salah satu penyebab meningkatnya stunting tersebut. “Salah jaga negara, korupsi, adalah salah satu penyebab meningkatnya stunting,” lanjut Ishom.
Sementara Wawan Gunawan menyampaikan penjelasannya terkait stunting bahwa, salah satu penyebabnya adalah perilaku jelek pada manusia. “Ada sekian ayat dalam Alquran yang membahas pentingnya asupan gizi makanan sejak dini. Salah satu penyebab stunting adalah perilaku jelek yang ada pada manusia.” Perilaku jelek yang terdapat pada manusia disebabkan oleh kurangnya gizi. “Perilaku jelek tersebut adalah pengaruh utama kurangnya gizi,” lanjut dosen UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Pada kesempatan yang sama, Pendeta Yoel mengatakan, bahwa ia sempat berpikir, hanya orang miskin yang kekurangan gizi, tetapi setelah menelaah berbagai penelitian, tidak hanya orang miskin tetapi sebaliknya. “Dulu saya pikir hanya orang miskin yang kekurangan gizi, hanya orang miskin yang stunting. Tapi dari penelitian yang saya ketahui, ternyata orang kaya pun banyak kena stunting, dan ini persoalan pola asuh.” Yoel menyampaikan pentingnya peduli terhadap tubuh dan juga pentingnya memelihara tubuh agar terhindar dari stunting.