28.9 C
Jakarta

SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta Jadi Tempat Rujukan Tentang Literasi Sekolah

Baca Juga:

SOLO, MENARA62.COM — Sebanyak 34 tenaga pendidik mulai dari guru, kepala sekolah dari 14 SD/MI Muhammadiyah se Solo Raya Surakarta, Sukoharjo, Boyolali, Wonogiri, Sragen, Klaten berkunjung ke Sekolah Karakter Berbasis TIK SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta, Jawa Tengah, Kamis (23/11/2017).

Fokus utama materinya tentang literasi sekolah, budaya mutu sekolah, penerapan IT hasil seminar nasional Kemendikbud dan trik Siswa berprestasi. Study banding mulai pukul 08.00 WIB sampai 12.15 WIB, yang diterima langsung oleh Kepala Sekolah Sri Sayekti, SPd MPd, di aula setempat dengan rincian peserta SD Muhammadiyah Program Khusus Kotta Barat, MIM Sidokerto Sragen, MI Muhammadiyah PK Sukoharjo, `MIM PK Kartasura, SD Birrul Walidain, SD Aisyiah Gemolong, SDM Palur Sukoharjo, MIM Karanganyar, SDM Plus Malangjiwan, SD Islam Integral, SDIT al Kautsar, MIM Suka, MIM PK Kenteng, dan SD MPU.

Kunjungan itu dalam rangka peningkatan kualitas sekolah Muhammadiyah dan menjalin ukhuwah serta silaturahmi.

Ketua Jaringan Sekolah Muhammadiyah (JSM) Nasrul Harahap SPdI mengatakan, SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta dipilih salah karena banyak menerima kepercayaan dari kementerian. Karenanya, pengurus ingin melihat  aplikasinya langsung di sekolah dan kepada siswa-siswa.

“JSM se Solo raya study banding dan bersilaturahmi dalam rangka untuk menambah wawasan, yang hadir pengurus satu sampai dua guru, dengan latar belakang harus ada sebuah motivasi baru, untuk menggali informasi baru, perkembangan pendidikan dan juga SD Muhammadiyah 1 banyak mendapat kepercayaan dari kementerian, bagaimana cara-cara atau model berkomunikasi sekolah yang luar biasa untuk kita ikuti kemajuan pengembangan sekolah muhamadiyah se-Solo raya, ternyata kementerian punya program-program budaya mutu yang baik dan cukup banyak dari pemerintah,” ujarnya.

Ternyata luar biasa, menurut Nasrul, SD Muhammadiyah 1 bisa membuktikan, ada seorang pemimpin yang mampu mengajak, dan menggerakkan dengan seni.

“Ikan sepat ikan gabus lebih cepat lebih bagus, selamat dan sukses untuk mengimbas SD Muhammadiyah sekitarnya,” kata Nasrul.

Selain berbincang langsung dengan tenaga-tenaga pendidik dari SD Muhammadiyah 1, mereka  melihat langsung proses belajar dan mengajar yang ada di dalam kelas. Mereka turut memperhatikan secara detail apa saja yang ada di kelas, dan berinteraksi dengan siswa-siswa yang ada.

Peserta studi banding sedang mendengarkan pemaparan ibu kepala sekolah

Dari kunjungan itu, peserta study banding menerima penjelasan sekolah, tentang bagaimana keleluasaan yang diberikan sekolah kepada siswa untuk berkreasi. Termasuk, mengembangkan kemampuan anak-anak mencari jati diri, sesuai dengan bakat-bakat yang mereka miliki.

 

“Amanah dari kemendikbud ada dua yaitu Sekolah Rintisan PPK, seperti best practice, perpes no. 87 tahun 2017 tentang ppk, pasal 1 : ketentuan umum dan tujuan, pasal 2 : penyelenggaraan PPK, intrakurikuler, kokurikuler dan ekstra kurikuler, lima hari sekolah, gerakan literasi sekolah, budaya mutu sekolah dan Sekolah Model Pembelajaran Inovatif Berbasis TIK, seperti best practice, persiapan, pelaksanaan, monev, publikasi, literasi digital, tik untuk PPK, berpikir abad 21 ( 4 c ),” ujar Sri Sayekti, S Pd MPd, Kepala SD Muhammadiyah 1 Ketelan.

 

 

Guru dan KS JSM Solo Raya di depan Gerbang

Selain melihat ke kelas-kelas yang ada, mereka turut berdiskusi dengan Sri Sayekti. Turut mendampingi Sri Sayekti, waka Kurikulum SW Winarsi SAg SPd, Waka Kesiswaan Imam Priyanto SPd, Waka Sarana dan Prasarna, Sahudi SPd, Waka al Islam dan Kemuhammadiyahan Ahmad Syaifuddin SPdI, dan Waka Humas Dwi Jatmiko SPdI.

 

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!