28.8 C
Jakarta

Prodamat Sarana Belajar Temukan Masalah dan Solusi

Baca Juga:

YOGYAKARTA, MENARA62.COM — Program Pemberdayaan Umat (Prodamat) yang dilaksanakan Program Pascasarjana Universitas Ahmad Dahlan (PPs UAD) Yogyakarta merupakan sarana bagi mahasiswa untuk menemukan permasalahan dan solusi dalam masyarakat. Menyusul perubahan masyarakat sangat cepat sehingga permasalahan yang muncul semakin banyak dan bervariasi.

Demikian diungkapkan Direktur Pascasarjana UAD, Prof. Dr. Achmad Mursyidi, M.Sc, Apt kepada wartawan seusai pembukaan Pembekalan Mahasiswa yang mengikuti Prodamat di Auditorium Kampus 3, Sabtu (16/12/2017). Pembekalan menghadirkan nara sumber Drs. HM Muchlas Abror, dr. H Agus Taufiqurrahman SpS MKes, Dr. Ir. Dwi Sulisworo, M.T., Kepala Program Studi.

Prodamat merupakan salah satu upaya untuk mewujudkan sinkronisasi antara ilmu umum dan agama. “Islam itu harus mengcover semua aspek. Seperti umat Islam harus memiliki pesawat sendiri. Bayangkan bila umat Islam mau haji tidak boleh menggunakan pesawat, kita mau naik apa? Ini yang belum disadari umat Islam,” tandas Achmad Mursyidi.

Seorang mahasiswa PPs UAD mengajukan pertanyaan pada Pembekalan di Auditorium Kampus 3, Sabtu (16/12/2017). (foto : heri purwata)

Lebih lanjut Achmad Mursyidi menjelaskan dalam bidang farmasi, apoteker muslim harus bisa menciptakan obat yang halal. “Bahan yang haram itu apa saja? Kemudian harus dipahami apoteker muslim dan karena itu harus dicari bahan-bahan penggantinya yang halal,” katanya.

Untuk menciptakan kecendekiawanan mahasiswa harus dipupuk dan dikembangkan sejak mahasiswa masih kuliah. “Sikap kecendekiawanan merupakan sikap seseorang dalam memberikan respon terhadap permasalahan yang dihadapi masyarakat,” ujarnya.

Peserta pembekalan Prodamat di Auditorium Kampus 3 UAD Yogyakarta, Sabtu (16/12/2017). (foto : heri purwata)

Melalui Prodamat, PPs UAD ingin memastikan mahasiswa yang akan terjun dalam masyarakat telah memiliki bekal yang baik sebagai dasar sikap kecendikiawanannya. Karena itu, Prodamat bertujuan pertama, untuk meningkatkan mental spiritual keislaman pada mahasiswa sebagai agen perubahan di masyarakat.

Kedua, mendorong mahasiswa untuk memberikan solusi alternatif bagi berbagai permasalahan masyarakat demi peningkatan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat. Ketiga, mendorong mahasiswa menerapkan program-program kreatif dan solutif bagi penyelesaian masalah kemasyarakatan.

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!