MALANG, MENARA62.COM– Rumah Sakit (RS) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) berhasil raih predikat akreditasi bintang lima sebagai tingkatan akreditasi tertinggi atau paripurna. Ketua akreditasi RS UMM, dr Nur Chumairoh mengatakan, akreditasi tingkat paripurna tersebut dikeluarkan oleh Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS).
“Untuk mencapai titik tertinggi ini bukanlah sesuatu yang mudah,” ujarnya seperti dikutip dari Antara, Jumat (12/01/2018).
Ia menerangkan dalam tahapannya RS UMM harus melewati 15 bab pengujian dari KARS dan lolos dengan nilai yang sangat memuaskan. Dengan diraihnya akreditasi paripurna tersebut, RS UMM sudah teruji dalam memberikan pelayanan kepada pasien.
Menurut dia, dengan status akreditasi paripurna tersebut, RS UMM sudah sangat layak dan terstandardisasi oleh pemerintah untuk melayani pasien dan pengunjung, termasuk dalam hal fasilitas penunjang dan peralatan medis.
Dalam hal fasilitas, lanjut Nur, RS UMM tidak kalah dengan RS yang sudah lebih dulu beroperasi, sebab meskipun RS UMM masih masuk dalam kategori rumah sakit tipe C, alat-alat penunjang kesehatan yang dimilikinya sudah menyamai rumah sakit tipe B.
Ke depan RS UMM akan mengadakan beberapa subspesialisasi medis lagi dengan harapan agar RS tersebut bisa “naik kelas” menjadi rumah sakit tipe B dan seterusnya. “Dengan meraih akreditasi paripurna ini, RS UMM bisa disejajarkan dengan rumah sakit besar lainnya, seperti RSI Aisyiyah, RSU Lavalette, RS Panti Nirmala dan RSUD dr Saiful Anwar, yang juga terakreditasi paripurna,” katanya.
Fasilitas terbaru yang diluncurkan 10 September 2017 ini adalah Unit Hemodialisa (HD). Unit tersebut untuk para penderita gagal ginjal yang menjalani cuci darah. Unit HD memiliki enam mesin yang mampu melayani 24 pasien setiap hari. Selain dari Malang raya, pasien tersebut dari sejumlah daerah di sekitar Malang, seperti Blitar, Pasuruan, Sidoarjo, Tulungagung maupun Kediri.
Ke depan, RS UMM juga membidik target memiliki poli endoskopi dan continuous ambulatory peritoneal dialysis (CAPD), layanan penyakit jantung, kemoterapi kanker, dan gawat paru karena ahlinya sudah ada.
RS UMM mulai dibangun pada 2009 dan diresmikan bersamaan dengan perayaan HUT RI pada 17 Agustus 2013. RS berarsitektur Tiongkok tersebut dibangun di atas lahan seluas 9 hektare dengan gedung utama berlantai enam, gedung penunjang setinggi lima lantai dan utnuk rawat inap tiga lantai.