LONDON, MENARA62.COM – Mendikbud Muhadjir Effendy menyampaikan penghargaan dan apresiasi kepada pegiat seni Indonesia khususnya dari kelompok gamelan yang berasal dari Inggris. Hal tersebut dikatakan dalam temu masyarakat dan pegiat seni Indonesia di gedung KBRI London, Selasa waktu setempat seperti dikutip dari Antara, Rabu (24/01/2018)
Dalam pertemuan yang dihadiri Dirjen Kebudayaan Hilmar Farid dan Sekjen Didik Suhardi serta Dubes RI di London Dr. Rizal Sukma, Mendikbud memberikan perhatian yang besar dengan banyak kelompok gamelan yang ada di Inggris.
Dia menyatakan akan memfasilitasi keinginan pegiat seni Indonesia untuk mendapatkan bimbingan yang lebih tinggi lagi dan bahkan mengirimkan gamelan bila
Kehadiran Muhadjir Effendy di Inggris selain menghadiri “The Education World Forum” yang berlangsung di London juga mengadakan pertemuan dengan Departemen Perdagangan untuk Perdagangan Internasional dan Cambridge Internasional serta London College of Fashion dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan kejuruan.
Mendikbud yang sehari sebelumnya menutup Festival Europalia Indonesia di Brusel mengakui kehadiran Indonesia dalam festival budaya tersebut telah berhasil meningkatkan citra Indonesia di Eropa dan diharapkannya akan berlanjut di masa datang.
“Mempromosikan budaya Indonesia tidak berhenti di situ saja,” ujarnya.
Kehadiran Indonesia di Europalia akan dapat mendorong masyarakat di Eropa mengetahui lebih banyak tentang Indonesia dan tentunya dengan berkunjung ke Indonesia.
Sebelumnya Dubes Dr. Rizal Sukma menyampaikan keinginan untuk membentuk Rumah Budaya Indonesia dalam rangka memaksimalkan ruang yang ada di gedung KBRI yang baru untuk mempromosikan Indonesia di Inggris sebagai salah satu “soft diplomacy” Indonesia di Inggris.
Dalam temu masyarakat dan pegiat seni Indonesia juga hadir Prof Matthew Isaac Cohen dari Royal Holloway University of London, yang dikenal sebagai dalang dan pesinden asal Inggris Cathy Easburn, penari topeng, MJ Coldiron serta pimpinan gamelan Candra Gita Suara dari Plymouth serta Peter Smith.
Selain itu anggota kelompok gamelan Siswa Sukra yang melakukan tur ke Jawa tahun lalu dan juga Aris Daryono yang mengajar gamelan dikalangan anak-anak SD di Inggris.
Peter Smith yang dikenal dengan Mas Parto pernah menerima beasiswa Dharma Siswa tahun 1993. Dia kini menjadi guru gamelan.
Dia mengharapkan Mendikbud dapat mendatangkan guru gamelan yang bisa memberikan pelatihan dalam waktu lama. Ia juga menyampaikan apresiasinya dengan adanya dukungan dari KBRI London dalam memfasilitasi kegiatan yang dilakukannya.
Atase Pendidikan KBRI London, Prof. Endang Aminuddin Aziz menyampaikan agenda besar yang akan dilaksanakan Atase Pendidikan KBRI London pada tahun 2018 adalah mengelar forum para penerima beasiswa Dharma Siswa di Inggris yang jumlahnya cukup banyak.
Dalam temu masyarakat dan pegiat seni juga ditampilkan kesenian gamelan dari kelompok Siswa Sukra dan diakhiri dengan jamuan makan malam sajian dari Warung Windsor.