JAKARTA, MENARA62.COM– Perempuan memiliki peran penting dan strategis untuk mencegah terjadinya korupsi. Karena itu Komisi Pemberatasan Korupsi (KPK) sebagai lembaga yang bertugas mencegah dan menindak korupsi, menggelar seminar bertema Peran Perempuan dalam Pencegahan Korupsi di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Senin (19/03/2018).
Seminar yang dibuka resmi oleh Mendikbud Muhadjir Effendy tersebut diikuti oleh para pejabat eselon 1 beserta istrinya dengan jumlah total 280 orang peserta.
Menurut Basaria Panjaitan, Wakil Ketua KPK, kaum ibu memegang peranan penting dalam hal mencegah terjadinya korupsi terutama dilingkungan kerja suami. Ibu juga berperan mengajarkan tentang keujuran sejak dini pada anak-anaknya.
“Saat ini baru 4 persen ibu mengajarkan kejujuran pada anaknya. Padahal kejujuran adalah inti persoalan penting dari pencegahan korupsi,: kata Basaria.
Lebih lanjut ia mengatakan bahwa Kemendikbud sebagai lembaga pendidkan harus benar-benar bebas dari korupsi. Karena pendidikan, akan membawa manusia-manusia Indonesia menuju masa depan bangsa dan negara.
Menurutnya dengan anggaran pendidikan mencapai 20 persen, peluang terjadinya korupsi di lembaga pendidikan amat besar. Karena itu KPK harus mengawal betul penggunaan anggaran di lingkungan lembaga pendidikan. Tujuannya agar dana yang dipungut dari masyarakat melalui pajak tersebut dimanfaatkan sebaik mungkin.
Sementara itu Wida Muhadjir Effendy, Penasehat Dharma Wanita Pusat Kemendikbud mengatakan kaum ibu harus memahami dan mengetahui tindak korupsi. Karena ibu memberikan pengaruh pada kinerja seorang suami di tempat kerja.
“Kaum ibu harus berani mengatakan benar, atau salah, harus berani bertanya jika ada yang janggal dengan keuangan suami. Mau hidup sederhana, karena salah satu pemicu korupsi adalah kerakusan dan keinginan hidup mewah,” katanya.
Mendikbud Muhadjir Effendy mengatakan anggaran pendidikan memang cukup besar mencapai 20 persen dari total APBN. Dari jumlah anggaran pendidikan yang ada, 70 persen sebenarnya berada di kabupaten kota.
“Karena itu nanti ada kajian lebih mendalam dan cermat terkait mekanisme mengontrol dana pendidikan untuk mencegah korupsi,” katanya.
Ia juga mengakui peran ibu yang demikian besar dalam mendidik anaknya untuk tidak memiliki jiwa koruptor. Pendidikan tersebut dimulai dari anak-anak masih usia PAUD. Karenanya pemerintah akan terus meningkatkan perhatiannya terhadap pendidikan PAUD.