LAMONGAN, MENARA62.COM — Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan beberapa waktu lalu mendapatkan sertifikasi dari MUI sebagai Rumah Sakit Syariah di Indonesia. Guna meningkatkan kualitas pelayanan pada pasien, Sumber Daya Manusia bidang Diklat bekerja sama dengan Tim PONEK Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan menyelenggarakan kegiatan InHouse Training Resusitasi Neonatus yakni pertolongan pertama pada bayi yang baru lahir.
Kegiatan IHT Resusitasi Neonatus diselenggarakan pada hari Rabu (18/4/2018) di Auditorium Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan, diikuti sebanyak 50 tenaga kesehatan Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan antara lain Dokter, dan perwakilan perawat jaga ruangan dari unit yang melakukan penanganan pada pasien dan anak.
Dalam training kali ini, Tim Ponek sebagai narasumber memberikan materi dasar mengenai penanganan tentang bayi baru lahir yang membutuhkan pertolongan pertama pascapersalinan, “ Pelatihan seperti ini perlu sering dilakukan dan diberikan kepada para pegawai Rumah Sakit, karena hal ini menjadi kebutuhan bagi tenaga kesehatan kita di Lamongan,” ungkap Nasiroh salah seorang narasumber dari tim Ponek.
Sebagai narasumber yang kedua, dokter Taufiqur Rahman, Sp.A., memberikan materi mengenai resusitasi bagi pertolongan bayi yang baru lahir.
“Masiht ingginya angka kematian bayi pada usia dini kelahiran inii menjadi tugas besar bagi kita sebagai tenaga kesehatan, maka perlu adanya pertolongan pertama bayi baru lahir, supaya dapat menekan angka kematian pada bayi maka perlu adanya pelatihan seperti ini dan melakukan praktek kasus maka akan membantu meningkatkan keilmuan bagi teman-teman tenaga kesehatan RS Muhammadiyah Lamongan,” ungkap dokter Taufiq.
Selain memberikan materi secara teorit, dr. Taufiq pun melakukan praktik resusitasi neonatus kepada para peserta, seluruh peserta diminta untuk melakukan praktik penanganan kepada pasien agar dapat mengasah kemampuan bagi para peserta dalam melakukan pelayanan kepada pasien.
“Pelatihan seperti ini sangat bagus sekali dan diperlukan bagi kami sebagai tenaga kesehatan, karena kami sering menghadapi kasus seperti ini di lapangan saat melakukan penanganan terhadap pasien yang baru melakukan persalinan, semoga pelatihan seperti ini sering dilakukan di rumah sakit Muhammadiyah Lamongan untuk meningkatkan skill bagi teman-teman di rumah sakit,” ungkap Amelia sebagai salah seorang peserta.
Senada dengan Amelia, Audi Salah seorang Dokter Muda yang mengikuti pelatihan ini juga mengapresiasi kepada pihak rumah sakit yang memberikan kesempatan kepada teman-teman dokter muda untuk mengikuti pelatihan ini, “Karena dengan adanya pelatihan ini kami para calon dokter yang kelak menghadapi pasien sudah diberikan pembekalan dan pelatihan seperti ini, sehingga ketika menghadapi kasus di lapangan kami bisa melakukan penanganan dengan baik,” ujar Audi. (AR Nofaldi).