25.5 C
Jakarta

Seleksi Petugas Haji Menggunakan Sistem CAT

Baca Juga:

JAKARTA – Sebanyak 276 calon Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) 2018 dari berbagai unsur mengikuti seleksi yang digelar Kementerian Agama, Selasa (24/4). Seleksi digelar menggunakan sistem Computer Assisted Test (CAT).

Direktur Bina Haji  Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah, Khoirizi di sela seleksi  petugas haji mengatakan sistem CAT diharapkan dapat menghasilkan proses yang akuntabel dan bisa dipertanggungjawabkan baik di Komisi Pengawas Haji Indonesia (KPHI) maupun di Inspektorat Jendral.

“Seleksi dengan metode CAT merupakan bagian dari spirit azas undang-undang yang dikatakan  harus ada asas keadilan, harus ada asas profesional dan harus ada asas ankuntabilitas, selain agar objektivitas terwujud,” katanya di Asrama Haji Pondok Gede seperti dikutip dari laman Kemenag.go.id.

Ia menambahkan, seleksi petugas PPIH Arab Saudi sudah melalui proses penjaringan di unit kerja di lingkungan Kementerian Agama Pusat dan Daerah serta instansi terkait (TNI Polri).

Khoirizi menjelaskan, petugas haji tahun ini seluruhnya berjumlah 3.618 orang dan 75 persennya  atau 2.555 orang merupakan petugas kloter yang terbagi dalam 511 kloter.

“Setiap kloter akan dilayani oleh 5 petugas haji, 2 dari Kementerian Agama 3 lainnya merupakan dokter dan tenaga medis dari Kementerian Kesehatan,” jelasnya.

Ia berharap, selanjutnya perlu integrasi yang kuat untuk PPIH Arab Saudi dan petugas kloter sehingga jemaah merasa terlayani dengan optimal, tidak semata berdasar tugas fungsi masing-masing instansi.

Ia mengatakan, selain petugas haji dari Kementerian Agama dan instansi terkait, Kemenag juga merekrut petugas haji dari unsur mukimin atau WNI yang bermukim di Arab Saudi dan mahasiswa yang direkrut di Arab Saudi, berjumlah 740 orang.

Sementara itu, Komisi Pengawas Haji Indonesia (KPHI) dan Inspektorat Jenderal (Itjen) Kemenang mengapresiasi proses seleksi petugas haji menggunakan sistem CAT. Sistem ini akan mendapatkan hasil yang  lebih objektif dan transparan.

Komisioner KPHI Imam Addaruquthni mengatakan selain menggunakan CAT, materi wawancara terkait sejumlah hal terkait haji dinilai juga penting bagi calon petugas haji, karena objektivitas dan transparansinya ada di situ.

“Karena itu, saya berharap petugas haji tahun ini lebih berkualitas di banding sebelumnya,” ujarnya.

Ia juga menyinggung jumlah petugas haji yang kurang proporsional dengan jumlah jemaah haji sebanyak 221.000 orang. Tapi dengan optimalisasi teknologi informasi yang ada dalam penyelenggaraan haji, koordinasi antar petugas haji bisa mengoptimalkan perangkat teknologi.

“Kita optimis, meski jumlah petugas haji dinilai kurang memadai namun dengan optimalisasi teknologi informasi akan bisa lebih efisien,” katanya.

Hal senada disampaikan Inspektur Wilayah I Inspektorat Jenderal Kusoy yang menilai pelaksanaan seleksi haji dengan CAT dinilai lebih baik dalam meningkatkan transparansi.

“Seleksi petugas haji tahun ini yang dilangsungkan di tingkat Kabupaten/Kota, Provinsi dan di tingkat pusat menggunakan sistem baru CAT, ini merupakan salah satu kemajuan dan inovasi Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah,” ujarnya

Ia mengatakan, Itjen terus mengawal proses ini sejak tingkat Kabupaten/Kota, Provinsi dan pusat, dan dilakukan dalam kerangka menghasilkan petugas yang profesional.

Seleksi petugas petugas yang akan tergabung dalam Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi tahun 1439H/2018M berasal dari unsur Kemenag dan instansi terkait yaitu TNI dan Polri berjumlah 276 orang.

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!