29.2 C
Jakarta

Akbar: Airlangga Berpeluang Jadi Cawapres Joko Widodo

Baca Juga:

JAKARTA, MENARA62.COM — Tokoh senior Partai Golakar, Akbar Tandjung menilai, sosok Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto, berpeluang menjadi calon wakil presiden pendamping Joko Widodo pada Pilpres 2019.

“Kalau dilihat secara formal memang peluang sosok ketua umum (Airlangga Hartarto) berada di atas,” ujar Akbar Tandjung dalam acara Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) di Jakarta, Ahad (3/6/2018) malam.

Akbar mengatakan, hingga saat ini dirinya di jajaran Dewan Kehormatan Partai Golkar tidak mengetahui secara persis tentang pembahasan nama-nama calon cawapres Joko Widodo. Namun menurut Akbar,  jika memang Golkar akan mencalonkan presiden atau wakil presiden tentu akan melalui mekanisme pembicaraan internal.

Soal keputusan menjadi cawapres Joko Widodo, kata Akbar, tentu akan diserahkan sepenuhnya kepada Joko Widodo sendiri. “Pak Jokowi yang akan menentukan siapa orang yang akan mendampinginya,” kata Akbar, yang sekarang menjabat sebagai wakil ketua Dewan Kehormatan Partai Golkar.

Sejauh ini, internal Golkar secara bulat mendukung Airlangga Hartarto untuk diusulkan maju cawapres Joko Widodo pada Pilpres 2019. Hal ini ditegaskan seluruh pimpinan DPD Golkar se-Indonesia dalam silaturahim nasional di Jakarta, Jumat (1/6/2018) lalu.

Para pimpinan DPD Golkar menyatakan akan mendorong Airlangga maju sebagai cawapres, namun mereka menekankan keputusan akhir tetap berada di tangan Joko Widodo.

Cawapres PKB

Sementara itu, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau yang akrab disapa Cak Imin menyatakan, akan rugi apabila Joko Widodo tidak memilih dirinya sebagai pendampingnya di Pilpres 2019.

“Ya rugi pasti, dari dulu sudah saya omongkan, sangat rugi,” ujar Muhaimin Iskandar saat mengunjungi kantor PWNU Jabar, di Jalan Terusan Galunggung, Kota Bandung, seperti dilansir Antara.

Menurut dia, apabila Joko Widodo bersanding dengannya, maka kesempatan memenangi Pilpres 2019 akan semakin besar. Hal ini didasarkan pada jumlah anggota Nahdlatul Ulama (NU) yang besar serta solid.

Selain itu, daya tawar lainnya yakni banyaknya dukungan dari relawan maupun komunitas yang menginginkan agar Joko Widodo memilih dirinya sebagai pendamping di Pilpres 2019.

“Kita sudah ada (komunitas) Cinta ‘Cak Imin Untuk Indonesia‘ sebanyak 13.000 posko, Join atau Jokowi-Cak Imin sebanyak 15.000 posko. Dua posko ini akan menjadi pilar pemenangan kita,” kata dia.

Menurutnya, raihan suara dari NU, kiai, dan pesantren bisa menentukan kemenangan di Pilpres 2019, sehingga ia berusaha untuk terus meyakinkan Joko Widodo agar mau meminangnya.

“Tentu yang paling penting NU se-Indonesia solid, PKB solid, pesantren dan kiai solid. Lalu konsep dan perencanaan tentang 2019-2024 semakin jelas, itu yang akan berkontribusi bagi Pak Jokowi,” kata dia.

Saat disinggung kemungkinan disandingkan dengan calon lain atau memilih maju sebagai capres, Cak Imin mengaku belum memikirkannya, dan optimistis Joko Widodo akan memilihnya.

“Nanti kita hitung lagi, kita silaturahmi lagi dengan para kiai,” katanya.

Sebelumnya, kedatangan Cak Imin ke PWNU Jabar untuk meminta restu maju dalam Pilpres 2019. Selain ke PWNU Jabar, Cak Imin juga telah mengunjungi pesantren-pesantren dan para kiai untuk semakin mengukuhkan dirinya maju dalam Pilpres 2019.

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!