NEW DELHI, MENARA62.COM — Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC), menghadiri pertemuan Emergency Medical Teams (EMT) WHO regional Asia Tenggara di New Delhi, India. Pertemuan itu berlangsung pada 4-6 Juni 2018.
Petemuan Regional Consultation on Strengthening of EMT ini, dihadiri oleh lebih dari 50 orang, yang merupakan perwakilan menteri kesehatan 11 negara-negara anggota ASEAN. Selain itu, juga hadir pewakilan LSM dan organisasi EMT yang ada di ASEAN, operational partners dan agen PBB yang terlibat dalam kedaruratan dan EMT’s, dan pegawai WHO baik di tingkat lokal, regional maupun kantor pusatnya.
MDMC, hadir bersama Puskris Kemenkes, TNI dan PMI. Mereka di undang oleh WHO Regional South-East Asia. MDMC menyampaikan perkembangan proses sebagai EMT, dan MDMC mendaftarkan diri untuk EMT Type 1 Fixed & Mobile.
WHO juga meminta MDMC sebagai standby partner untuk tanggap bencana alam dan penanganan krisis kemanusiaan yang disebabkan konflik bersenjata.
Pada pertemuan kali ini, WHO juga menyampaikan tentang perkembangan standar EMT WHO yang saat ini sedang dilakukan draf perubahan.
MDMC dalam waktu dekat ini akan menyelenggarakan lokakarya untuk meninjau SOP dan toolkit dalam rangka persiapan sertifikasi EMT Type 1. “Sudah ada 141 kandidat anggota EMT MDMC,” ujar Abdoel Malik, perwakilan MDMC yang hadir dipertemuan tersebut.
Menurut Malik, tantangan yang di hadapi kedepan adalah kualifikasi dan kompetensi para anggota EMT MDMC, serta Dana Siaga Darurat Kemanusiaan Global.