26.5 C
Jakarta

Humas Pemerintah Dapat Melawan Hoax

Baca Juga:

BANDUNG, MENARA62.COM— Pranata humas pemerintah dapat memainkan peran penting dalam mengatasi serbuan hoax atau kabar bohong.

“Ada beberapa upaya yang dapat dilakukan oleh para humas pemerintah dalam menanganinya, yaitu memverifikasi, tidak ikut menyebarluaskan, dan mendidik publik,” ungkap Dr. Dyah Rachmawati Sugiyanto, Wakil Ketua Umum I Ikatan Pranata Humas Indonesia (Iprahumas) dalam siaran pers yang diterima Manara62.com, Sabtu (11/2/2017).

Pendapat itu ia sampaikan usai sidang promosi doktoral di Universitas Padjadjaran, Jum’at (10/2/2017 di Bandung. Ia menyebutkan tiga langkah di atas dapat meredam meluasnya kabar palsu yang marak di era digital. Lebih penting lagi, publik dapat menerima pemahaman yang lebih akurat mengenai data dan fakta sebenarnya.

Langkah tersebut sangat mudah dilakukan, karena sekarang ini personil humas pmerintah, terutama yang tergabung di Iprahumas dan Bakohumas (Badan Koordinasi Hubungan Masyarakat) cenderung lebih aktif melakukan verifikasi berita kepada sesama rekan seprofesinya.

“Mengecek ulang kabar yang dianggap janggal dan tidak jelas sumbernya telah menjadi kebiasaan para humas pemerintah saat ini,” ujar Dyah yang juga menjabat sebagai Pranata Humas Muda Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).

Terkait dengan riset sebagai syarat meraih gelar doktor, perempuan yang kini berusia 33 tahun tersebut menemukan bahwa pejabat humas pemerintah memaknai profesi mereka sebagai penyampai pesan edukatif.
Kajian itu ia simpulkan dalam penelitian yang berjudul “Konstruksi Makna Humas Pemerintah bagi Pejabat Struktural dan Fungsional Humas: Studi Fenomenologi tentang Pemaknaan Humas Pemerintah oleh Pejabat Humas di BATAN, BPPT dan LAPAN dalam Mengelola Informasi Iptek.”
Mengacu pada pendekatan fenomenologi, agar humas pemerintah dapat lebih profesional menunaikan tugas, Dyah yang juga menjadi dosen public relations ini menyarankan bahwa seorang pejabat humas pemerintah, baik stuktural maupun fungsional, sebaiknya mengawali karir dengan membangun kesadaran diri sebagai humas.

“Kesadaran tersebut akan membentuk mereka menjadi pejabat Humas yang komunikatif, disiplin dan adaptif bila kesadaran tadi dilengkapi dengan pengalaman-pengalaman komunikasi yang nyata dalam mengelola informasi,” kata Dyah sambil menyebut inti hasil riset yang ia lakukan pada 2014 hingga 2016.

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!