26.4 C
Jakarta

SD Muhammadiyah 1 Ketelan Studi Banding ke Jogja

Baca Juga:

SOLO, MENARA62.COM — SD Muhammadiyah 1 Ketelan Studi Banding ke Jogja. Kegiatan itu diikuti 83 guru, Kepala Sekolah, Mahasiswa PPL dan PPG Universitas Muhammadiyah Surakarta yang tergabung keluarga besar civitas akademika Sekolah Pendidikan Karakter Berbasis TIK dan Budaya SD Muhammadiyah 1 Ketelan di Surakarta. Mereka berangkat ke Jogja pada Senin (20/8/2018).

Agendanya mereka singgah ke dua sekolah yaitu SDN Wonosari dan SMK Muhammadiyah 1 Imogiri Yogjakarta untuk bersinergi dan memperkuat serta melebarkan jaringan dengan mleihat kondisi yang berbeda. Seperti, pembelajaran yang lebih baik, fasilitas yang lengkap, manajemen keuangan yang rapi, dan peran serta Paguyuban Orang Tua Siswa (POTS).

Peserta studi banding juga melihat secara langsung dua keistimewaan sekolah tersebut, dari sisi dinamika, menyatakan kesamaan, keunikan, kedekatan dan mengambil kemanfaatan komunikasi di antara komunitas atau kedua belah pihak.

Wakil Kepala Bidang Humas dan Ketua Panitia Studi Banding SD Muhammadiyah 1 Ketelan Solo Jatmiko mengatakan, warga sekolah diikutkan dalam acara tersebut.

“Yang jelas, perginya bukan untuk refreshing, tapi kerja, kerja kita prestasi bangsa dan perguruan Muhammadiyah. Mereka melakukan pengamatan terhadap situasi sekolah, mengamati ketatausahaan, manajemen sekolah, saling bertukar pengalaman, saling mempererat rasa persaudaraan sesama guru dan karyawan dengan tujuan menguatkan pendidikan memajukan kebudayaan bangsa Indonesia,” katanya.

Menurut Jatmiko, peserta studi banding didampingi Pimpinan Harian Majelis, 23 Ikatan Kepala Sekolah Muhammadiyah (IKSM). Harapannya,  studi banding ini akan membawa efek positif bagi kemajuan sekolah masing-masing.

“Tetapi bersamaan pula hari Senin itu, Pimpinan Daerah Muhammadiyah Surakarta mengadakan Milad Muhammadiyah ke-109 yang mengambil tema Merajut Ukhuwah menuju sukses muktamar ke-48 di Surakarta yang akan diadakan pada tahun 2020,” ujarnya.

Sementara itu Kepala SDM 1 Ketelan Sri Sayekti SPd MPd mengaku, SDN Wonosari 1 yang berada di Jl. Bregjend Katamso No. 11 Wonosari, Kabupaten Gunung Kidul itu, punya kekhasan. Sekolah itu, telah berdiri sejak tahun 1915 dan berdiri di atas tanah seluas 3480 meter persegi.

Menurut Sri Sayekti, keunggulan mereka diantaranya sebagai Sekolah PAI Unggulan, Sekolah RSSN, Sekolah Pembina tahun 2015, dan juara Nasional Lomba Budaya Mutu tahun 2016, dengan motto tidak ada yang gagal kecuali berhenti mencoba, tidak ada yang bisa merubah masa depan kecuali kita sendiri yang mau berubah, SD Wonosari 1 Kubangun, Kubela, Berkualitas.

“Saat ini SDN Wonosari di kepalai oleh Eni Endarwati SPd dengan Manajemen Sekolah Mantap (Manajemen, Transparan, akuntabel, dan Partisipatif) bekerjasama dengan LSM YSKK untuk meningkatkan mutu sekolah dan menumbuhkan kepercayaan masyarakat,” ujarnya.

Sri Sayekti menyatakan, ketika berada di SMK Muhammadiyah 1 Imogiri, sangat setuju apa yang disampaikan Sabarudin SPdT kepala sekolah yang baru dan PLT Wakil Kepala Sekolah bidang Kurikulum Sigit Suryanto SPdT, bahwa semangat mereka menjadi terbaik, karya terbaik.

“Dari hal yang kurang tampak menjadi tampak, dengan pelayanan prima dan atmosfer baru untuk melakukan lompatan yang sangat tinggi, selangkah lebih maju dan terdepan untuk mencapai idealisme dan impian-impian. Maju bersama, berbaris bersama dengan komitmen yang kuat, terus belajar, inovasi dan mau berbag,” ujar Sri Sayekti mengulangi pesan Sigit.

“Pesan Sigit Suryanto SPdT yang dikutip dari warisan kepala sekolah sebelumnya Nur Wahyuntoro, 3 hal sekolah berkemajuan, pertama perhatikan kesejahteraan guru dan karyawan, kedua, kembangkan sekolah dan ketiga tidak boleh melupakan persyarikatan,” katanya.

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!