28.9 C
Jakarta

Tak Mau Terganggu Kacamata, Merry Riana Lakukan LASIK di Klinik Mata Nusantara

Baca Juga:

JAKARTA – Kacamata atau lensa kontak menjadi kebutuhan vital bagi orang dengan mata minus atau silinders. Tetapi sayangnya, kacamata sering membuat orang menjadi tak nyaman, bahkan mengganggu estetika.

Tak ingin bergantung terus menerus dengan kaca mata dan lensa kontak, motivator sekaligus miliader muda senilai 1 miliar dolar, Merry Riana memutuskan untuk menjalani tindakan LASIK. Keputusan LASIK tersebut dilakukan setelah hampir 10 tahun didera keraguan dan rasa bimbang.

“Saya sudah lama ingin operasi LASIK. Tetapi untuk memutuskannya ternyata tidak mudah. Butuh waktu bertahun-tahun untuk meyakinkan bahwa LASIK adalah tindakan aman tanpa risiko untuk mata saya,” kata Merry.

Ia sempat mencari ‘dukungan’ dan semacam opini terkait LASIK termasuk rumah sakit yang akan menangani. Melalui berbagai informasi dan masukan dari teman dan keluarga, akhirnya Merry memutuskan melakukan tindakan LASIK di Klinik Mata Nusantara (KMN EyeCare) di jalan RA Kartini, Jakarta Selatan.

Ditangani dokter spesialis mata yang berpengalaman, Dr Maya E. Soewondo, SpM, Merry menjalani operasi LASIK untuk dua bola matanya pada 7 September 2018 lalu. Sejak kelas 4 SD, Merry sudah mengenakan kacamata minus dan terakhir minusnya sudah mencapai 3,5 dan silinder 2 untuk mata kiri dan minus 3,25 silinder 2 untuk mata kanan.

“Sempat degdegan, takut gagal, takut gimana-gimana. Karena harus diakui bahwa mata adalah pancaindra kita paling penting,” tambahnya.

Pemeriksaan pra LASIK yang dilakukan tim dokter memakan waktu sekitar 4 jam dengan  7 hingga 10 jenis pemeriksaan. Mulai dari pemeriksaan minus, silinder, tes tekanan mata, tes air mata dan lainnya.

Tetapi pemeriksaan yang berlapis-lapis tersebut justeru menambah yakin Merry. Itu artinya, dokter yang menangani memerlukan pemeriksaan yang sangat cermat untuk memutuskan bisa tidaknya LASIK dilakukan.

Merry tidak membutuhkan waktu lama untuk memulihkan penglihatannya pasca operasi LASIK. Saat itu juga, ketika keluar dari ruangan operasi, Merry sudah bisa melihat kembali dengan matanya yang tidak lagi menggunakan bantuan kacamata atau lensa kontak.

“Pertama yang saya lihat adalah angka di jam dinding. Saya bisa melihat tanpa bantuan kacamata,” jelas Merry.

LASIK (Laser Assisted in Situ Keratomileusis) adalah tindakan yang dilakukan untuk menghilangkan ketergantungan seseorang pada kacamata atau lensa kontak, dengan mengubah kelengkungan kornea menggunakan laser. Tindakan ini dikatakan Dr Maya E Soewanda SpM sangat aman dan tidak ada efek apapun setelah operasi. Seluruh proses operasi menggunakan laser, sehingga tingkat keberhasilannya mencapai 100 persen.

“Operasinya cuma sebentar, tidak sampai 30 menit. Hanya persiapannya yang memang cukup lama,” jelas Dr Maya.

Proses LASIK sendiri memerlukan tiga tindakan utama. Yakni pemetaan mata, pembuatan flap dan personalized visioan correction (koreksi penglihatan secara individu). Seluruh pertama ini dilakukan untuk menganalisa dan menentukan karakteristik tajam penglihatan pasien.

“Seperti kita ketahui mata tidak ubahnya sidik jari atau DNA. Kami memerlukan analisa yang sangat akurat dan detail. Pada proses ini, KMN menggunakan teknologi terbaru dan tercanggih yang akan menghasilkan pemetaan 3 dimensi,” sambung Dr Maya.

Langkah kedua adalah adalah pembuatan flap. Pembuatan flap menggunakan teknologi iFS™ Advanced Femtosecond Laser. Pada tahap ini 100% flap dibuat dengan menggunakan laser (blade free), yang akan menghasilkan flap yang  benar-benar  personal  sesuai  mata  pasien.

Keunggulan  teknologi  ini  adalah waktu  yang  lebih  cepat,  hanya  10  detik,  dibandingkan  teknologi femtosecond  laser lainnya  yang memerlukan waktu 30-40 detik. Selain itu flap lebih licin dan halus, flap memiliki ketebalan yang benarbenar sesuai dengan yang diinginkan dan rata pada semua bidang flap yang dibuat.

Manfaat  lain  dari  teknologi  ini  ini,  seluruh  proses  di  dikontrol  100%  oleh  komputer,  maka menghasilkan flap dengan presisi yang sangat tinggi dengan tingkat keakuratan yang sangat luar biasa.

Selain  itu  flap dapat  dibuat  lebih  tipis,  sehingga  pasien  yang  tadinya  tidak  bisa  di-LASIK  karena korneanya  tipis,  sekarang  memiliki  kesempatan  untuk  menjalani  tindakan  ini.  Flap  yang  tipis mempunyai daya rekat lebih baik, sehingga proses penyembuhan jauh lebih cepat, lebih stabil karena flap  memiliki  bentuk  “potongan”  yang  khusus.  Risiko  komplikasi  juga  lebih  rendah  dibandingkan dengan  memakai  pisau  elektrik  (Mikrokeratom).  Ini  juga  mengurangi  risiko  terjadinya  HOA (High Order Aberrations). Bahkan risiko mata kering juga jauh lebih berkurang.

“Langkah selanjutnya  adalah  Personalized Vision Correction,  yaitu proses  Laser  yang dilakukan  oleh dokter  mata  untuk  mengoreksi  ketidaksempurnaan  tajam  penglihatan  dengan  mengubah  bentuk kelengkungan kornea mata pasien,” tukas Dr. Maya E. Soewandono, SpM.

Berbagai pemeriksaan pra LASIK tersebut untuk menentukan apakah seseorang termasuk kandidat LASIK atau bukan.

Dr.  Rudy  C.  Susilo,  CEO  KMN  EyeCare,  menambahkan  bahwa  KMN  EyeCare  telah  mengerjakan LASIK  pada  lebih  dari  19.000  mata  dengan  hasil  yang  sangat  memuaskan.  Beberapa pasien diantaranya adalah selebriti dan tokoh masyarakat.

“Dan berdasarkan evaluasi, tindakan LASIK tidak mengganggu kegiatan mereka. Bahkan mereka bisa melakukan aktivitas lebih baik karena tidak lagi terganggu dengan kacamata,” kata Dr. Rudy.

KMN  EyeCare  selalu melakukan  “benchmarking”  dengan  standar  internasional  untuk  memberikan  hasil  LASIK  (medical outcome) yang terbaik untuk para pasiennya. Klinik ini juga terus melakukan update terhadap teknologi LASIK tercanggih yang ada

Diakui hasil LASIK yang sangat baik di KMN EyeCare ini tidak terlepas dari kemampuan para dokter KMN EyeCare yang handal. Para dokter KMN EyeCare sudah  mendapatkan  pelatihan  khusus  dan  sertifikasi   untuk  mengerjakan  LASIK  sebelum  mereka mengerjakan LASIK pada pasien.

Di samping itu teknologi LASIK yang digunakan di KMN EyeCare juga  menggunakan  teknologi  yang  canggih  untuk  memastikan  agar  tindakan  LASIK  yang  dikerjakan benar-benar aman dan memberikan hasil yang terbaik.  LASIK yang  dikerjakan  di  KMN  EyeCare  adalah  LASIK  tanpa  “pisau”  atau  yang  lebih  dikenal  dengan “Bladeless  LASIK”  sehingga  semua  tindakan  invasive  “dikerjakan”  dengan  Laser.  Hal  ini  tentu  akan memberikan akurasi dan hasil yang lebih baik.

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!