YOGYAKARTA, MENARA62.COM — Sebanyak 220 peserta dari 19 negara mengikuti Konferensi dan Workshop Telkomnika 2018 yang digelar Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta, Selasa-Kamis (18-20/9/2018). Konferensi yang akan membahas kurang lebih 500 paper ini menghadirkan keynote speaker Dr Ilham Akbar Habibie, pakar penerbangan Indonesia.
Dijelaskan Dr Tole Sutikno, 19 negara adalah Algeria, Australia, Egypt, India, Indonesia, Iraq, Italy, Japan, Malaysia, Mexico, Morocco, Oman, Pakistan, Taiwan, Saudi Arabia, United Arab Emirates, United Kingdom, United States of America dan Vietnam. “Hanya paper yang berkualitas yang dibahas dalam The 1 st ICW-TELKOMNIKA 2018,” kata Tole.
Lebih lanjut Tole menjelaskan konferensi ini menjadi istimewa karena tidak hanya konferesi tetapi juga ada workshop. Namun konferensi dan workshop juga ada tutorial dari sejumlah pakar serta eksibisi oleh mahasiswa. “Tujuannya, tidak hanya dosen-dosen peneliti, tetapi mahasiswa juga terlibat,” jelas Tole.
Bagi peserta, kata Tole, diharapkan bisa menjalin kerjasama sehingga mereka bisa merancang untuk menggelar pertemuan-pertemuan berikutnya. Tentu kualitas lebih baik dan bisa memberi sumbangan yang lebih besar bagi kemajuan ilmu pengetahuan.
“Konferensi ini sekaligus untuk mendekatkan peneliti dengan profesor dari berbagai negara. Sebab selama ini yang memperoleh visiting professor itu hanya mereka yang pernah belajar di luar negeri,” ujar Tole.
Sementra Prof Sarbiran PhD, Wakil Rektor IV Bidang Kerjasama dan Urusan International yang membuka konferensi mengatakan konferensi ini diharapkan dapat menghasilkan ilmu dan kerjasama yang bagus bagi kemajuan UAD. “Saya berharap hasil konferensi ini tidak hanya untuk kemajuan UAD saja. Namun juga untuk kemajuan di perguruan tinggi lain di Indonesia,” kata Sarbiran.
Untuk mencapai hasil yang bagus, Sarbiran berharap konferensi ini tidak hanya sekali ini saja. Tetapi harus dilakukan secara kontinyu di masa depan. “Konferensi tidak dilakukan di UAD saja, tetapi juga perguruan tinggi lain dan dengan nara sumber yang berbeda,” harapnya.