SOLO, MENARA62.COM — SD Muhammadiyah 1 Resmikan Radio Solo Belajar. Saat yang sama, SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta menggelar seminar pendidikan. Kegiatan ini diikuti diikuti 250 peserta yang berasal dari Koordinator Korwil 3, Komite Sekolah, Kepala Sekolah SDN maupun swasta, kepala sekolah TK Mitra, Paguyuban Kelas, Guru dan tamu undangan, Sabtu(6/10/2018).
Seminar pendidikan itu mengusung tema Literasi TIK di Era Digital untuk Penguatan Pendidikan Karakter (PPK). Seminar ini, menghadirkan narasumber Dwi Nurani SKM MSi, Fungsional Umum Direktorat Pembinaan SD, DR Sutanto SSi, DEA Pakar Informatika Universitas Sebelas Maret, serta Drs HM Joko Riyanto SH MM MH dari Dewan Pendidikan Solo. Seminar yang dipandu, Avrilia Wahyuana ini, dihadiri Kepala Dinas Pendidikan Etty Retnowati SH MH.
Sementara itu, Radio Solo Belajar diresmikan Pimpinan Daerah Muhammadiyah Drs KH Subari yang khusus dan fokus pada bidang pendidikan.
Kepala Sekolah Sri Sayekti SPd MPd mengatakan, puncak milad ke- 83 ini meluncurkan program baru Radio Solo Belajar. Radio ini akan digunakan sebagai wahana kegiatan ekstrakurikuler jurnalistik dan penyiaran sekaligus, sebagai sarana syiar untuk kemajuan pendidikan, dari Muhammadiyah 1 untuk Pendidikan Indonesia.
“Perlu kami sampaikan, selama kurun waktu satu tahun SD Muhammadiyah 1 telah meraih berbagai prestasi akademik maupun non akademik. Sabanyak 190 anak telah meraih prestasi dari tingkat Kecamatan sampai Nasional,” ujarnya.
Menurut Sayekti, SD Muhammadiyah 1 menempatkan diri diperingkat 5 besar USBN tahun ajaran 2017/2018, menjadi sekolah PPK, Sekolah Model TIK, Sekolah Adiwiyata, Sekolah sehat, sekolah rujukan Budaya Direktorat kesenian Kemdikbud dan baru saja menjadi SDSR (Sekolah Dasar Swasta Rujukan) Direktorat PSD Kemdikbud.
“Semoga, dengan prestasi ini tidak menjadikan jumawa, tapi semakin memberikan manfaat bagi pendidikan yang berkemajuan” kata Sayekti, Sabtu (6/10/2018).
Dalam kesempatan tersebut DR Sutanto menyampaikan pandangan tentang agama dan sains. Menurutnya, keduanya merupakan kekuatan yang menyatu dalam akal dan kepercayaan manusia bagi orang yang berfikir kritis dan kreatif. Keduanya saling memberi inspirasi, saling memotivasi untuk menggali ilmu Tuhan di alam ini yang tiada habisnya. Kitab Rasul diturunkan dalam bahasa Arab agar kita semua berfikir.
“Berpikir kritis itu bukan asal beda pendapat dengan orang lain, tapi berpikir dengan menjalankan fungsi logika dan seni, sehingga akan memunculkan kreativitas siswa dalam melakukan analisa dan mengambil tanggung jawab pada setiap masalah yang kompleks,” ujar Sutanto Kepala UPT Puskom Pembantu Dekan FMIPA Universita Negeri Surakarta.
Sementara itu, Dwi Nurani menekankan tentang pentingnya Warga Golobal memiliki 3 kecakapan. “Semua orang bisa melakukan apapun dan lintas negara di era informasi ini, anak perlu dibekali kompetensi di dalamnya ada berpikir kritis, komunikasi, kreativitas, kolaborasi, multiliterasi baik literasi digital, finansial, numerasi, sains, budaya dan kewargaan dan literasi baca tulis, serta peneguhan 5 karakter utama mulai religius, integritas, mandiri, nasionalis gotongroyong,” ujarnya.
Ketua Dewan Penddikan Kota Surakarta Drs HM Joko Riyanto SH MM MH bersama nara sumber lainnya, dalam kesempatan tersebut memberikan 5 pesan moral tentang bahaya yang perlu diwaspadai dari perkembangan dunia digital ini. Kelimanya, yaitu individu menjadi malas untuk bersosialisasi secara fisik, cyber bullying, konten negatif yang berkembang pesat, fitnah dan juga pencemaran nama baik secara luas.
“TIK sangat membantu dalam proses pembelajaran dimana segala informasi pendidikan dapat diakses dengan cara lebih mudah dan cepat, dampak positifnya. Sedangkan negatifnya, dengan pelayanan TIK yang menawarkan kemudahan di dalam proses pembelajaran, membuat kita menjadi malas untuk membaca buku-buku pendidikan. Karena terpengaruh dengan hal-hal yang instan,” kata Joko Riyanto.