32.9 C
Jakarta

UNICEF Serahkan Bantuan Peralatan Pendidikan untuk Sulteng

Baca Juga:

JAKARTA, MENARA62.COM– UNICEF (The United Nations Children’s Fund)  menyerahkan bantuan untuk korban bencana alam gempa bumi dan tsunami di Sulawesi Tengah, Selasa (15/10). Bantuan seberat 30 ton termasuk 65 tenda ruang kelas tersebut menjadi bagian dari dukungan UNICEF terhadap upaya tanggap bencana Sulteng yang dilakukan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Mendikbud Muhadjir Effendy saat menerima bantuan secara simbolis dari Debora Comini, Perwakilan UNICEF Indonesia mengatakan Sulteng masih membutuhkan banyak tenda kelas darurat. Hingga saat ini baru 18 tenda ruang kelas darurat yang terpasang di sejumlah titik di Kota Palu dan Donggala.

“Bencana beruntun. Tenda ruang kelas milik Kemendikbud dan UNICEF banyak digunakan di Nusa Tenggara Barat. Sehingga saat Sulawesi Tengah ada bencana gempa, kami kekurangan tenda ruang kelas,” kata Muhadjir, Selasa (16/10).

Karena itu bantuan UNICEF berupa peralatan sekolah dan tenda ruang kelas sementara, sangat membantu pemerintah.

Pihaknya telah memerintahkan kepada sekolah-sekolah di Sulawesi Tengah untuk membangun kelas darurat dengan menyertakan partisipasi masyarakat. Untuk ruang kelas darurat tersebut, pemerintah menyiapkan bantuan Rp30 juta per kelas ditambah terpal untuk atap ruang kelas.

“Sambil menunggu pembangunan sekolah semi permanen yang akan dilakukan oleh Kementerian PUPR, kita minta sekolah membangun ruang kelas darurat. Ini dimaksudkan agar anak-anak bisa tetap melanjutkan sekolahnya,” lanjut Mendikbud.

Untuk pengadaan terpal dan bantuan pembangunan ruang kelas darurat, pemerintah kata Mendikbud menyiapkan anggaran Rp3 miliar. Saat ini terpal-terpal untuk atap ruang kelas sedang dalam proses pengiriman dari Surabaya.

Sementara itu Debora Comini mengatakan sebanyak 65 tenda kelas darurat akan segera tiba ke Sulteng. Pihaknya sudah mengirimkan dari pangkalan Dubai melalui Kalimantan.

Menurutnya pendidikan adalah alat pemulihan yang sangat penting pada kejadian bencana. Karena itu UNICEF mendukung sepenuhnya upaya pemerintah Indonesia untuk mengembalikan anak-anak ke ruang sekolah dengan cara mengirimkan bantuan peralatan sekolah dan tenda ruang kelas.

Kedatangan tahap pertama paket bantuan pendidikan seberat 30 ton meliputi 65 tenda untuk ruang kelas sementara yang didatangkan dari lokasi suplai di Dubai, Uni Emirat Arab. Kemudian, 135 tenda tambahan dan 200 perlengkapan sekolah akan tiba pada hari Rabu (17/10) dan Kamis (18/10).

Kemendikbud telah mengalokasikan 246 miliar rupiah untuk pemulihan pendidikan pascabencana gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah. Langkah strategis yang telah dilaksanakan di antaranya adalah aktivasi pos pendidikan yang berpusat di kantor Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP). Pos terus memantau perkembangan temuan di lapangan terkait jumlah satuan pendidikan, peserta didik, sertya tenaga pendidik dan kependidikan terdampak. Selain itu, di masa tanggap darurat, Kemendikbud juga telah mendistribusikan logistik berupa makanan, air mineral, obat-obatan, susu dan makanan bayi, selimut, serta bahan bakar minyak.

Menurut data dari Sekretariat Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) per 16 Oktober 2018, terdapat 1.185 sekolah, serta sebanyak 177.166 peserta didik mulai dari pendidikan usia dini sampai menengah dan 12.410 guru di Kota Palu, Kabupaten Donggala, Kabupaten Sigi, dan Kabupaten Parigi Moutong yang terdampak langsung bencana. Cukup banyak sekolah di wilayah tersebut yang masih ditutup. Penilaian situasi dan kondisi masih berjalan, sehingga angka-angka tersebut masih dapat berubah.

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!