DHARMASRAYA — Ratusan Kader Muhammadiyah Dharmasraya mengikuti baitul arqam di Masjid Taqwa Muhammadiyah Koto Baru, Kabupaten Dharmasraya, Ahad, (23/12/2018). Dengan tema Pembinaan generasi muda Islam.
Dalam keynote speakernya, Putra Muhammadiyah Talawi Dharmasraya, Drs. H. Darul Siska mengatakan Amal maruf nahi mungkar menjadi jati diri kader Muhammadiyah dari dahulu hingga sekarang. Artinya kader Muhammadiyah tidak hanya pintar berdakwah tetapi juga memiliki kemahiran dan kemampuan mencegah kemungkaran.
Darul Siska yang juga staf ahli Ketua DPR RI mengatakan kita hidup di dunia yang semakin maju dari segi teknologi informasi. Dan tugas Muhammadiyah bisa jadi bertambah dan tidak ringan tergantung kita mampu memanfaatkan teknologi untuk kepentingan umat.
“Semua kita pasti ingin husnul khotimah, sebagai kader Muhammadiyah kata kuncinya adalah amal maruf nahi mungkar, mudah diucapkan tetapi pelaksanaannya tidak mudah,” tuturnya.
Lanjutnya, Persoalan mengajak kepada kebaikan saja tidak terlalu efektif, yang saya lihat kader Muhammadiyah mentelatenkan keduanya. Soal nahi mungkar, di beberapa kesempatan jauh lebih sulit dari pada mengajak kebaikan. Tantangan di era kekinian menjadi makin besar terutama teknologi TV dan handphone.
“Anak kita dibekali dari kemajuan teknologi kosong dengan nilai keagamaan, kemajuan teknologi bisa berdampak baik dan buruk jika anak kita tidak dibekali dengan agama,” pungkasnya.
“Seluruh android memiliki layanan What Apps sehingga anak-anak jauh lebih cepat dari pada kita. Fitnah-fitnah saling menjelekan dan adu domba sudah merajalela jelang pilpres. Medsos telah merusak pikiran para generasi milenial. Dengan Handphone mendekatkan yang jauh dan bisa menjauhkan yang dekat. Hal ini menjadi tantangan utama warga muh di era digital,” tegasnya.
Tokoh dan Kader Muhammadiyah, Drs Darul Siska mengatakan Handphone sudah menjadi kebutuhan utama, dalam sebuah genggaman bisa mendapatkan negatif maupun positif.
“Serangan darat berupa narkoba sekarang ada 560 jenis menjadi sebuah ancaman bagi para siswa yangbsudah masuk ke jorong bahkan nagari. Otak anak muda akan rusak melalui narkoba. Selain itu pengaruh LGBT yang massive yang mengancam kehidupan generasi muda kita,” tegasnya.
Selain itu, Maraknya dunia gay di media sosial (medsos) khususnya di Provinsi Sumbar membuat banyak pihak prihatin. Apalagi komunitas gay ini menyasar para remaja maupun anak-anak muda. Kader Muhammadiyah harus menjadi garda terdepan dalam pemberantasan penyakit seksual menyimpang ini.
Darul Siska yang juga Caleg DPR RI norut 1 Sumbar 1 partai Golkar ini menyampaikan, “Tahun 2019, warga Muhammadiyah penting mensukseskan pemilu karena dari dahulu Muhammadiyah tidak alergi dengan politik maka warga Muhammadiyah tidak boleh golput,” ujarnya
“Pemilu hanya sementara, silaturahim yang abadi. Pemilu dengan menggunakan nalar dan akal sehat bukan karena paksaan dari siapapun,” tuturnya.
Eksekutif dan legislatif sama mengontrol kebijakan yang pro dengan kepentingan umat. Legislatif bersama eksekutif melahirkan peraturan untuk mencegah yang mungkar.
Kenapa warga Muhammadiyah harus sukseskan pemilu, Darul mengatakan Nahi mungkar bisa dilakukan melalui kekuasaan. Maka disinilah peran kader Muhammadiyah dalam bidang politik, Jika orang baik tidak terjun dalam politik maka orang jahat yang akan merebutnya.
Darul juga mengingatkan Generasi muda harus melanjutkan estafet Perjuangan warga Muhammadiyah, di mana setiap kader bertanggung jawab memelihara Islam yang rahmatan lil alamin. Dan tidak kalah pentingnya setiap kader Muhammadiyah wajib menegakan amal maruf nahi mungkar.
Sekretaris PW Muhammadiyah Sumbar, Drs H. Nurman Agus mengatakan Kegiatan Baitul Arqam ini, juga merupakan ajang peningkatan ghirah dan gairah para kader untuk semangat dalam bermuhammadiyah. (RI)